JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih lemah. Permintaan yang rendah menjadi alasan utama penurunan harga. Namun ada potensi harga CPO menguat, karena adanya gangguan produksi di Indonesia dan Malaysia. Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3) pukul 15.14 WIB, harga minyak sawit kontrak pengiriman Mei 2015 di Malaysia Derivative Exchange turun 0,8% dibandingkan hari sebelumnya ke RM 2.345 per metrik ton. Namun sepekan terakhir harga CPO tumbuh 3%. Ariana Nur Akbar, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga lemah karena konsumsi CPO masih sangat rendah. Penggunaan minyak sawit untuk biofuel belum mampu menggenjot permintaan. "Yang menggunakan CPO untuk biofuel baru Indonesia dan Malaysia, sedangkan negara lain masih belum terlalu gencar," kata Ariana.
Permintaan tipis, harga CPO terkikis
JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih lemah. Permintaan yang rendah menjadi alasan utama penurunan harga. Namun ada potensi harga CPO menguat, karena adanya gangguan produksi di Indonesia dan Malaysia. Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3) pukul 15.14 WIB, harga minyak sawit kontrak pengiriman Mei 2015 di Malaysia Derivative Exchange turun 0,8% dibandingkan hari sebelumnya ke RM 2.345 per metrik ton. Namun sepekan terakhir harga CPO tumbuh 3%. Ariana Nur Akbar, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga lemah karena konsumsi CPO masih sangat rendah. Penggunaan minyak sawit untuk biofuel belum mampu menggenjot permintaan. "Yang menggunakan CPO untuk biofuel baru Indonesia dan Malaysia, sedangkan negara lain masih belum terlalu gencar," kata Ariana.