Permintaan uang di bulan puasa naik 20%



JAKARTA. Kebutuhan uang menjelang Idul Fitri akan meningkat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, kebutuhan uang selama Ramadan akan meningkat 20%. Jumlah uang yang beredar diprediksi mencapai Rp 103,15 triliun. Ini meningkat Rp 17,4 triliun dibanding periode tahun sebelumnya. BI mencatatkan posisi kas saat ini yakni Rp 146,1 triliun. "Melihat prediksi kebutuhan, uang yang kita siapkan jauh di atas kebutuhan," sebut Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas, Kamis, (11/7). BI pun telah menyiapkan penukaran uang di 60 titik persebaran di Jakarta. Di luar Jakarta, masyarakat dapat melakukan penukaran uang di Kantor Perwakilan BI di daerah dan bekerja sama dengan perbankan. Masyarakat pun bisa membawa kartu debit untuk melakukan penukaran uang. Ronald bilang, hal ini dilakukan untuk mendorong transaksi non tunai. "Masyarakat tak usah bawa uang tunai. Bawa kartu saja, bank siapkan pecahan yang diinginkan," sebutnya. Selain itu, BI juga meningkatkan batas maksimum transfer dana melalui kliring hingga Rp 500 juta per transaksi. Batas ini juga didukung dengan sistem transfer dana close to real time "Si Kilat" (Sistem Kliring Kini Lebih Cepat). Pasalnya, BI melihat volume transaksi RTGS dan kliring selalu meningkat rata-rata 14% di atas transaksi normal harian. Tahun ini, BI memperkirakan terjadi kenaikan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non tunai sebesar 20%. Hal ini lantaran adanya faktor pembagian gaji ke-13 pada PNS/TNI/Polri dan adanya Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan