Permintaan umrah di Khazzanah tetap ramai meski dollar AS menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang terus tertekan belum terlalu memberikan dampak untuk bisnis umrah, setidaknya untuk PT Khazzanah Al-Anshary.

Muhammad Ali Ridho, Manajer Operasional PT Khazzanah Al-Anshary menyebutkan bahwa setidaknya pelemahan rupiah belum terlalu berdampak untuk permintaan pemberangkatan dari jamaahnya. "Alhamdulilah, khusus kami, minatnya makin besar," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (11/9).

Ia menjelaskan bahwa permintaan jamaah untuk bulan Oktober sampai dengan Desember tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Ridho memberikan ilustrasi bahwa untuk periode Oktober sampai Desember tahun ini ada 10-15 grup yang akan diberangkatkan. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan memberangkatkan 7-10 grup.


Ridho bilang, kecenderungan peningkatan permintaan tersebut dikarenakan jamaahnya tidak terlalu fokus pada harga. "Mereka memang sudah rindu Baitullah sehingga mereka menutup sebelah mata," ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan untuk menyiasati pelemahan rupiah perusahaan belajar dari pengalaman 5 tahun lalu saat rupiah yang melonjak dari Rp 10.000 menjadi Rp 13.000 per dollar AS, sehingga perusahaan tidak kesulitan mengatasinya. Adapun strateginya dengan terbuka terhadap jamaahnya.

"Strategi kami terbuka saja dengan jamaah dari awal. "Jadi, di brosur kami tertuliskan patokan rupiah terhadap dollar. Kami mematok US$ 1 setaraf Rp 14.000, dengan begitu kami sama-sama saling tahu," tuturnya.

Walaupun begitu, ia menjelaskan kembali bahwa H-30 sebelum pemberangkatan jika ada penguatan dollar maka akan ada penyesuaian harga yang mana hal tersebut tertera di brosur untuk menjaga saling terbuka antar perusahaan dengan jamaahnya. Walaupun ada penyesuaian harga, sejauh ini ia menegaskan tidak ada jamaahnya yang membatalkan tiket perjalanan umrahnya.

"Alhamdulilah sejauh ini tidak ada yang membatalkan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia