JAKARTA. Menjelang akhir semester I-2016, kebutuhan valuta asing (valas) perbankan cenderung meningkat. Salah satu penyebab peningkatan kebutuhan valas adalah puncak pembayaran dividen korporasi bagi pemegang saham, khususnya bagi investor asing, jatuh pada akhir semester I. Kebutuhan valas kian tinggi juga karena pembayaran pinjaman valas. Bank pun sudah menyiapkan antisipasi. Ambil contoh, Bank Permata. Bank yang 44,6% sahamnya dimiliki masing-masing oleh Astra Internasional dan Standard Chartered tersebut, sudah mempersiapkan pasokan valas dari mekanisme jual beli maupun dari pasar uang antar bank. Menurut Anita Siswadi, Direktur Wholesale Banking, Bank Permata, karena sudah menjadi pola tahunan, bank dan Bank Indonesia (BI) siap menaikkan likuiditas valas menjelang pertengahan tahun.
Permintaan valas naik di tengah tahun
JAKARTA. Menjelang akhir semester I-2016, kebutuhan valuta asing (valas) perbankan cenderung meningkat. Salah satu penyebab peningkatan kebutuhan valas adalah puncak pembayaran dividen korporasi bagi pemegang saham, khususnya bagi investor asing, jatuh pada akhir semester I. Kebutuhan valas kian tinggi juga karena pembayaran pinjaman valas. Bank pun sudah menyiapkan antisipasi. Ambil contoh, Bank Permata. Bank yang 44,6% sahamnya dimiliki masing-masing oleh Astra Internasional dan Standard Chartered tersebut, sudah mempersiapkan pasokan valas dari mekanisme jual beli maupun dari pasar uang antar bank. Menurut Anita Siswadi, Direktur Wholesale Banking, Bank Permata, karena sudah menjadi pola tahunan, bank dan Bank Indonesia (BI) siap menaikkan likuiditas valas menjelang pertengahan tahun.