JAKARTA. Tekanan di pasar obligasi memicu merosotnya minat investor pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk, Selasa (10/3). Pemerintah hanya menerima penawaran Rp 7,63 triliun. Jumlah itu lebih rendah dibanding rata-rata lelang sebelumnya yang mencapai Rp 11 triliun-Rp 19 triliun. Kendati minim penawaran, pemerintah tetap menyerap dana di atas target, yaitu mencapai total Rp 2,14 triliun. Namun, dalam lelang kali ini, pemerintah hanya memenangkan tiga seri dari total empat seri yang ditawarkan. Seri SPN-S 11092015 menyerap dana Rp 500 miliar. Padahal penawaran masuk terbanyak untuk seri ini, yaitu Rp 3,13 triliun. Yield rata-rata tertimbang seri bertenor enam bulan ini sebesar 5,7%.
Permintaan yield sukuk relatif tinggi
JAKARTA. Tekanan di pasar obligasi memicu merosotnya minat investor pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk, Selasa (10/3). Pemerintah hanya menerima penawaran Rp 7,63 triliun. Jumlah itu lebih rendah dibanding rata-rata lelang sebelumnya yang mencapai Rp 11 triliun-Rp 19 triliun. Kendati minim penawaran, pemerintah tetap menyerap dana di atas target, yaitu mencapai total Rp 2,14 triliun. Namun, dalam lelang kali ini, pemerintah hanya memenangkan tiga seri dari total empat seri yang ditawarkan. Seri SPN-S 11092015 menyerap dana Rp 500 miliar. Padahal penawaran masuk terbanyak untuk seri ini, yaitu Rp 3,13 triliun. Yield rata-rata tertimbang seri bertenor enam bulan ini sebesar 5,7%.