KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligent (AI) dan machine learning kian akrab dengan dunia e-commerce. “Adopsi artificial intelligent dan machine learning membantu pembeli mengambil keputusan lebih cepat, terutama bagi produk fesyen. Sementara di sisi penjual, juga membantu mereka dalam menawarkan aktifitas promosi yang tepat,” ungkap CEO Yuna & Co Winzendy Tedja, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (15/12). Yuna adalah aplikasi fesyen matchmaking pertama di Indonesia menggunakan artificial intelligent dan machine learning. Melalui chatbot, Yuna mempelajari gaya fesyen, preferensi pengguna dan memadankannya dengan item-item yang ditawarkan oleh merek-merek fesyen. Berbasis chat message, mulai proses awal pendaftaran, pemilihan gaya yang sesuai, hingga memandu ke brand yang sesuai, chatbot Yuna cukup aktif tampil di aplikasi, membantu pengguna layaknya asisten pribadi yang sesungguhnya. Pria yang akrab disapa Zendy itu menciptakan Yuna bersama Antonius Murdhani (CXO) dan Roy Prawira (CTO) pada Oktober 2016, Ketiganya mendorong diri mereka dengan inovasi teknologi, pengalaman pengguna (user experience) dan model bisnis, membawa pemikiran baru untuk menjembatani kesenjangan yang ada dalam kategori menggunakan kreativitas.
Permudah belanja fesyen, Yuna gunakan AI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligent (AI) dan machine learning kian akrab dengan dunia e-commerce. “Adopsi artificial intelligent dan machine learning membantu pembeli mengambil keputusan lebih cepat, terutama bagi produk fesyen. Sementara di sisi penjual, juga membantu mereka dalam menawarkan aktifitas promosi yang tepat,” ungkap CEO Yuna & Co Winzendy Tedja, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (15/12). Yuna adalah aplikasi fesyen matchmaking pertama di Indonesia menggunakan artificial intelligent dan machine learning. Melalui chatbot, Yuna mempelajari gaya fesyen, preferensi pengguna dan memadankannya dengan item-item yang ditawarkan oleh merek-merek fesyen. Berbasis chat message, mulai proses awal pendaftaran, pemilihan gaya yang sesuai, hingga memandu ke brand yang sesuai, chatbot Yuna cukup aktif tampil di aplikasi, membantu pengguna layaknya asisten pribadi yang sesungguhnya. Pria yang akrab disapa Zendy itu menciptakan Yuna bersama Antonius Murdhani (CXO) dan Roy Prawira (CTO) pada Oktober 2016, Ketiganya mendorong diri mereka dengan inovasi teknologi, pengalaman pengguna (user experience) dan model bisnis, membawa pemikiran baru untuk menjembatani kesenjangan yang ada dalam kategori menggunakan kreativitas.