Pernah Raih IPK 4 di ITB, Fadli Rahman Direktur Pertamina Cerita Perjalanan Karir



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pengembangan industri di sektor energi semakin cepat. Untuk itu, kampus saat ini perlu beradaptasi dalam melihat perkembangan industri ke depan. Tidak terkecuali Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merupakan salah satu penghasil sumber daya manusia (SDM) dalam sektor energi.

Banyak lulusan ITB yang sudah mewarnai industri energi dan memiliki perusahaan energi, selain itu juga lulusan ITB juga mayoritas menguasai SDM di BUMN Energi. Tidak terkecuali Fadli Rahman yang menjabat sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis di Pertamina NRE. Fadli merupakan lulusan Teknik Perminyakan di ITB. 

Fadli mengatakan, dirinya saat ini juga sedang konsen untuk memberikan pengalaman-pengalaman kepada adik-adik di kampus termasuk ITB. "Saya ingin membagikan pengalaman di kampus. Terutama mungkin soal leadership," kata dia ke KONTAN, kemarin.


Ia menilai, sebagai lulusan ITB Teknik Perminyakan, dia tidak patah arang untuk berkarir meskipun industri ini dibilang sedang mendapat tantangan. Tetapi yang terpenting adalah soal leadership, bagaimana membawa diri sebagai leader untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada dimanapun kita berada.

Fadli mengatakan, dirinya ingin menularkan beberapa pengalaman kepada adik-adik di ITB agar bisa menjadi leader yang baik dan memiliki karir yang bagus. 

Hal itu juga yang diutarakannya saat berkesempatan untuk menjadi pembicara dalam acara Guest Lecture yang diselenggarakan Pertamina New and Renewable Energy (NRE) di CRCS Lantai 3 ITB pekan lalu.

Mengutip situs resmi ITB, Fadli yang merupakan alumnus Teknik Perminyakan ITB angkatan 2003, berbagi perjalanan inspiratifnya dari masa kuliah hingga mencapai posisi penting di industri energi.

Fadli mengatakan dalam forum itu soal peran besar yang diberikan oleh pendidikan di ITB dalam membentuk daya juang dan keterampilan teknisnya.

"TM (Teknik Perminyakan) ITB berperan dalam membangun daya juang dan kemampuan menghadapi tantangan, baik dalam perkuliahan, dunia kampus, maupun keseharian. Selain itu, hard skill atau pengetahuan yang saya peroleh sangat berguna.

"Setelah lulus, saya sempat menjadi reservoir engineer di ConocoPhillips dan engineer di SLB, dan terbukti kemampuan kita tidak kalah dengan lulusan dari kampus-kampus lain," ujarnya.

Salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan akademis adalah usahanya untuk meraih IP 4 selama kuliah. Fadli mengakui bahwa upaya tersebut tidak selalu mulus. Namun, dengan daya juang yang kuat, Fadli dapat meraih IP 4 beberapa kali hingga mendapatkan predikat cum laude.

"Ada beberapa kegagalan di semester 3 dan 4, tetapi dengan daya juang yang kuat, saya berhasil lulus dengan predikat cum laude. Perjuangan ini bukan hanya melatih kemampuan akademik, tetapi juga membangun disiplin dan daya juang yang sangat berguna dalam karier saya," katanya.

Keberhasilan beliau tidak hanya diakui di Indonesia tetapi juga di tingkat global. Ia pernah bekerja sebagai konsultan di Boston Consulting Group (BCG) dan pernah mendapatkan penghargaan bergengsi Fortune Under 40, yang mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemimpin muda paling berpengaruh.

Penghargaan ini semakin menegaskan kualitas pendidikan dan daya saing yang dimiliki oleh alumni Teknik Perminyakan ITB.

Menurutnya, alumni Teknik Perminyakan ITB memiliki peran penting di sektor migas dan energi, baik di Indonesia maupun di dunia.

"Banyak teman saya, baik junior maupun senior, yang diminati perusahaan di luar negeri. Mereka ada yang mencapai level teknis spesialis tertinggi di perusahaan masing-masing, seperti di Norwegia, Abu Dhabi, dan Oman," katanya.

Di tengah dinamika dunia migas dan energi, Fadli berpesan kepada para calon engineer muda untuk tidak takut berkembang. "Mengembangkan diri itu penting, tapi percaya bahwa kita bisa berkembang itu lebih penting. Jangan pernah melihat tantangan sebagai halangan, melainkan sebagai peluang untuk bersaing dan berkembang," ujarnya.

Ia merekomendasikan ITB sebagai tempat yang tepat bagi calon mahasiswa yang tertarik dengan bidang Teknik Perminyakan.

"Ekosistem TM ITB sangat mendukung perkembangan mahasiswa, baik dalam hal akademik maupun daya juang. Saya sangat merekomendasikan TM ITB bagi mereka yang ingin berkembang dan sukses di industri ini," ujarnya.

Terakhir, sebuah kutipan yang diulang-ulang oleh Fadli adalah “If i can do it, so can you and believe that sky is never the limit”.

Selanjutnya: Kena Masalah Free Float, Saham BREN Didepak dari Indeks FTSE

Menarik Dibaca: Ini Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Rumah Lebih Rapi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini