KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia investasi bukan menjadi hal yang baru bagi seorang Hendy Narindra Dewantoro. Pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) ini masuk ke dunia pasar modal sekitar tahun 1992. Setelah lulus kuliah, Hendy melihat bahwa investasi di pasar saham cukup menjanjikan. Dia mengatakan, kala itu hampir semua saham yang saat menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) harganya pasti naik di hari pertama pencatatan. Bahkan, capital gain yang bisa didapat jauh melebihi bunga tabungan maupun deposito saat itu. “Karena tertarik saya memutuskan untuk mendalami pasar saham. Saya ingin mencari tahu bagaimana cara berinvestasinya, bagaimana cara menghitung dan menganalisis suatu saham, apa saja yang perlu kita pertimbangkan sebelum membeli saham, bagaimana risikonya, dan sebagainya,” kenang pria kelahiran tahun 1967 ini.
Pernah rugi, Direktur Dana Brata Hendy Narindra tekankan aspek fundamental investasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia investasi bukan menjadi hal yang baru bagi seorang Hendy Narindra Dewantoro. Pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) ini masuk ke dunia pasar modal sekitar tahun 1992. Setelah lulus kuliah, Hendy melihat bahwa investasi di pasar saham cukup menjanjikan. Dia mengatakan, kala itu hampir semua saham yang saat menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) harganya pasti naik di hari pertama pencatatan. Bahkan, capital gain yang bisa didapat jauh melebihi bunga tabungan maupun deposito saat itu. “Karena tertarik saya memutuskan untuk mendalami pasar saham. Saya ingin mencari tahu bagaimana cara berinvestasinya, bagaimana cara menghitung dan menganalisis suatu saham, apa saja yang perlu kita pertimbangkan sebelum membeli saham, bagaimana risikonya, dan sebagainya,” kenang pria kelahiran tahun 1967 ini.