Pernyataan May gagal menjaga penguatan GBP/USD



JAKARTA. Poundsterling gagal mempertahankan penguatan setelah Perdana Menteri Inggris, Theresa May, berusaha menenangkan pelaku bisnis mengenai dampak Brexit. Laju GBP masih tertunduk di hadapan dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (22/11) pukul 19.15 WIB, pasangan GBP/USD terkikis 0,37% ke level 1,2448 dibanding sehari sebelumnya.

Analis PT Soegee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, pasangan GBP/USD sempat mengalami rebound. Perdana Menteri Inggris, Theresa May berusaha menenangkan pelaku bisnis tentang dampak Brexit pada awal pekan ini. May menyatakan, pintu untuk berbisnis dengan mitra lama masih terbuka.


Di samping itu, Inggris juga dapat membut kesepakatan perdagangan bebas di luar Eropa. Lalu pemerintah Inggris akan memangkas pajak korporasi sebesar menjadi 17% atau yang terendah di negara anggota G20.

Di sisi lain, USD terkoreksi dari penguatan tajam selama sepuluh hari terakhir. "Meski rebound, rupanya GBP/USD sulit mengubah tren melemahnya lantaran poundsterling masih dibayangi oleh kekhawatiran Brexit," papar Nizar.

Proses Brexit akan berjalan panjang dan berat meski ekonomi Inggris telah menunjukkan perbaikan. Urgensi kenaikan suku bunga bank sentral Inggris (BOE) pun kini semakin berkurang. Sedangkan dollar AS masih dijaga tren penguatannya oleh potensi kenaikan suku bunga The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie