Pernyataan the Fed melambungkan indeks S&P 500



NEW YORK. Bursa AS melambung cukup tinggi malam tadi (17/12). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 2% menjadi 2.012,89. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Oktober 2013. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,7% menjadi 17,356,87. Adapun Russell 2000 Index naik 3,1%.

Kenaikan bursa AS dipicu oleh lompatan saham-saham berbasis energi. Selain itu, pasar juga menyambut positif pernyataan the Federal Reserve bahwa mereka akan bersabar hingga waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.

Selain itu, "Terjadi perubahan proyeksi yang signifikan terhadap inflasi. Banyak sekali ketidakpastian di pasar internasional. Penurunan harga minyak masih menyebabkan tingkat inflasi rendah. The Fed harus menunggu untuk melihat bagaimana dua faktor ini bermain. Itu sebabnya mereka masih mempertahankan bahasa yang dovish," jelas Jeff Kravetz, investment director US Bank's Private Client Reserve.


Dalam pernyataan resminya, the Fed menggunakan kata "waktu yang dipertimbangkan" untuk memberikan kepastian kepada pasar finansial bahwa bank sentral AS itu belum mengubah keputusannya mengenai rencana menaikkan kebijakan suku bunga mereka.

Meski maksud kalimatnya tetap, namun, terjadi perubahan konteks. The Fed mengeluarkan pernyataan yang lebih lembut, yang menunjukkan bank sentral masih bersiap menaikkan suku bunga meskipun tak secepat yang prediksi pelaku pasar.

"Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan, Komite menilai bahwa kami masih harus bersabar untuk mulai menormalisasi kebijakan moneter. Komite melihat keputusan ini konsisten dengan pernyataan sebelumnya bahwa akan lebih baik untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 0 hingga 1/4 persen selama beberapa waktu ke depan setelah program pembelian aset berakhir pada Oktober, khususnya bila target inflasi terus berada di bawah target Komite yakni 2% dan prediksi inflasi jangka panjang masih sesuai harapan," demikian pernyataan resmi the Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie