TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia, di luar bursa Jepang, dilanda aksi jual. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.03 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific di luar indeks Jepang menurun 0,5% menjadi 476,25. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang berhasil melompat 2,7% pada hari pertama perdagangan di 2013. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Salah satunya adalah saham BHP Billiton Ltd yang turun 0,8% di Sydney seiring penurunan harga logam. Lalu, ada saham Toyota Motor Corp yang melesar 4,5% setelah posisi yen keok ke level terendah terhadap dollar AS sejak Juli 2010. Sedangkan Japan Exchange Group Inc anjlok 11% pada transaksi perdana di Tokyo Stock Exchange setelah dilakukannya merger antara Osaka Securities Exchange Co dan Tokyo Stock Exchange Group. Isu dari global rupanya turut mempengaruhi bursa regional. Yakni, hasil rekaman pertemuan the Federal Reserve pada pertengahan Desember lalu yang menyatakan bahwa mereka kemungkinan akan menghentikan program pembelian aset bulanan senilai US$ 85 miliar. "Acapkali terjadi, hal yang menyebabkan resesi adalah menarik stimulus terlalu dini sebelum pertumbuhan ekonomi pulih benar. Masih sulit memprediksi bagaimana situasi di depan. Ekonomi AS masih akan naik turun," jelas James Lindsay, fund manager Tyndall Investment Management Ltd di Auckland.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pernyataan The Fed membuat bursa Asia merah
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia, di luar bursa Jepang, dilanda aksi jual. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.03 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific di luar indeks Jepang menurun 0,5% menjadi 476,25. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang berhasil melompat 2,7% pada hari pertama perdagangan di 2013. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Salah satunya adalah saham BHP Billiton Ltd yang turun 0,8% di Sydney seiring penurunan harga logam. Lalu, ada saham Toyota Motor Corp yang melesar 4,5% setelah posisi yen keok ke level terendah terhadap dollar AS sejak Juli 2010. Sedangkan Japan Exchange Group Inc anjlok 11% pada transaksi perdana di Tokyo Stock Exchange setelah dilakukannya merger antara Osaka Securities Exchange Co dan Tokyo Stock Exchange Group. Isu dari global rupanya turut mempengaruhi bursa regional. Yakni, hasil rekaman pertemuan the Federal Reserve pada pertengahan Desember lalu yang menyatakan bahwa mereka kemungkinan akan menghentikan program pembelian aset bulanan senilai US$ 85 miliar. "Acapkali terjadi, hal yang menyebabkan resesi adalah menarik stimulus terlalu dini sebelum pertumbuhan ekonomi pulih benar. Masih sulit memprediksi bagaimana situasi di depan. Ekonomi AS masih akan naik turun," jelas James Lindsay, fund manager Tyndall Investment Management Ltd di Auckland.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News