Perolehan kontrak terakselerasi, begini rekomendasi saham WTON



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontrak proyek infrastruktur selalu lebih ramai jelang akhir tahun. Namun, siklus ini sedikit berbeda bagi PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sejak awal tahun hingga Oktober kemarin, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut telah mencatat kontrak baru senilai Rp 4,2 triliun. Perolehan ini tergolong agresif.

Pasalnya, WTON menargetkan perolehan kontrak Rp 4,8 triliun hingga akhir tahun. Artinya, realisasi kontrak hingga Oktober setara 87,5% dari target. Realisasi ini juga melesat 44,82%. Bukan tidak mungkin, WTON mampu memenuhi target kontrak baru di sisa dua bulan tahun ini dengan mudah.


Perfoma WTON untuk meraih kontrak baru sejatinya sudah terlihat. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, WTON memperoleh kontrak baru Rp 3,5 triliun, setara sekitar 59,3% dari perkiraan kontrak baru sepanjang 2021 menurut analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael.

Baca Juga: WTON teken MoU untuk pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tengah

Joshua memperkirakan WTON mampu membukukan kontrak baru Rp 6 triliun hingga 2021 berakhir. "Pencapaian WTON sejauh ini sesuai dengan ekspektasi kami," ujarnya.

Maria Renata, analis BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan, WTON baru mengoperasikan 38% dari total kapasitas produksi miliknya sepanjang paruh waktu pertama tahun ini. Namun, utilisasi tersebut akan terkerek menjadi 75% hingga 80% di semester dua.

"Kenaikan itu sejalan dengan percepatan penyerapan anggaran belanja pemerintah di sektor infrastruktur. Percepatan ini turut mengakselerasi perolehan kontrak WTON," terang Maria dalam riset.

Meski bukan yang paling dominan, WTON masih menerima kontrak baru proyek pemerintah sekitar 2,42% dari kontrak baru per Oktober kemarin. WTON juga menerima kontrak dari induk usaha dan BUMN dengan porsi masing-masing 19,72% dan 17,09%. Sedang porsi sebesar 60,77% kontrak diperoleh dari proyek swasta.

Baca Juga: Hingga Oktober 2021, kontrak baru Wika Beton (WTON) capai Rp 4,2 triliun

Melihat perfoma WTON, Maria memperkirakan WTON bakal mencatat pendapatan Rp Rp 5,5 triliun hingga akhir tahun dengan laba bersih Rp 167 miliar. Ini salah satu alasan Maria merekomendasikan buy dengan target harga Rp 380 per saham.

Joshua tidak melihat ada masalah dengan prospek WTON. Namun, rally saham konstruksi yang sempat terjadi hanya menyisakan sejumlah saham sektor sejenis yang masih memiliki valuasi atraktif.

Valuasi WTON bukan yang termurah, dengan price to earning ratio (PER) 32,6 kali. Ia merekomendasikan hold dengan target harga Rp 300 per saham.

Baca Juga: Simak prospek bisnis Wijaya Karya Beton (WTON) di sisa tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati