KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gabah berpotensi melambung pada akhir tahun 2018 dan awal tahun 2019. Penyebabnya karena musim panen raya masih jauh di Maret sedangkan periode Oktober-Desember merupakan masa tanam. Memang masih ada sentra beras Sulawesi Selatan yang diperkirakan masuk masa panen di akhir November, namun belum tentu bisa menyuplai kebutuhan nasional. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Burhanuddin menyampaikan hingga akhir tahun dan awal tahun, harga gabah bakal naik 10% bila pemerintah tidak melakukan langkah intervensi. "Untuk saat ini penggilingan beras Jawa dan Sumatra sudah mulai ambil stok dari Sulawesi. Tapi saat mereka masuk musim tanam lagi, kita bakal defisit di situ," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/10).
Perpadi: Jika tak ada intervensi, harga gabah bakal naik 10% hingga awal tahun 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gabah berpotensi melambung pada akhir tahun 2018 dan awal tahun 2019. Penyebabnya karena musim panen raya masih jauh di Maret sedangkan periode Oktober-Desember merupakan masa tanam. Memang masih ada sentra beras Sulawesi Selatan yang diperkirakan masuk masa panen di akhir November, namun belum tentu bisa menyuplai kebutuhan nasional. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Burhanuddin menyampaikan hingga akhir tahun dan awal tahun, harga gabah bakal naik 10% bila pemerintah tidak melakukan langkah intervensi. "Untuk saat ini penggilingan beras Jawa dan Sumatra sudah mulai ambil stok dari Sulawesi. Tapi saat mereka masuk musim tanam lagi, kita bakal defisit di situ," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/10).