KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Burhanuddin menjelaskan, saat ini penggilingan padi sedang mengalami kesulitan mendapatkan gabah karena hasil panen musim kedua ini sedikit, banyaknya penggilingan padi, dan kondisi pasar yang lesu. “Sudah terlalu banyak penggilingan padi dan panen sudah mulai habis, sehingga berebut untuk mendapatkan gabah. Harga beras juga tidak sebanding dengan harga gabah saat ini,” lanjutnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/10). Menurut perkiraan Burhanuddin, saat ini harga gabah mengalami kenaikan sekitar Rp 4.800-Rp 5.200 per kg dibandingkan dengan beberapa bulan lalu sekitar Rp 4.400-Rp 4.600 per kg. “Prospek sampai akhir tahun, harga gabah diperkirakan akan ada kenaikan dan mungkin akan stabil tinggi,” ujarnya.
Perpadi: Penggilingan padi kesulitan mendapatkan gabah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Burhanuddin menjelaskan, saat ini penggilingan padi sedang mengalami kesulitan mendapatkan gabah karena hasil panen musim kedua ini sedikit, banyaknya penggilingan padi, dan kondisi pasar yang lesu. “Sudah terlalu banyak penggilingan padi dan panen sudah mulai habis, sehingga berebut untuk mendapatkan gabah. Harga beras juga tidak sebanding dengan harga gabah saat ini,” lanjutnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/10). Menurut perkiraan Burhanuddin, saat ini harga gabah mengalami kenaikan sekitar Rp 4.800-Rp 5.200 per kg dibandingkan dengan beberapa bulan lalu sekitar Rp 4.400-Rp 4.600 per kg. “Prospek sampai akhir tahun, harga gabah diperkirakan akan ada kenaikan dan mungkin akan stabil tinggi,” ujarnya.