KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kompetisi antar perusahaan beras dirasakan makin menguat. Apalagi di tengah kondisi suplai bahan baku, yakni gabah, yang lebih rendah dari kapasitas penggilingan dalam negeri. Sutarto Alimoeso, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) mengatakan di Jawa saja kapasitas penggilingan sudah di atas kapasitas bahan baku sendiri. "Oleh karenanya persaingan mengetat, dari 182 ribu unit penggilingan di dalam negeri 75% nya terkonsentrasi di Jawa," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/5). Sebagai gambaran, dengan kapasitas penggilingan beras nasional mencapai 200 juta ton per tahun sementara produksi gabah hanya 50 juta ton per tahun. Oleh karena itu kata Sutarto, asosiasi mendorong agar penambahan penggilingan baru dihentikan dan dialihkan ke program revitalisasi penggilingan kecil.
Perpadi: Persaingan bisnis beras kian ketat ditengah suplai bahan baku yang rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kompetisi antar perusahaan beras dirasakan makin menguat. Apalagi di tengah kondisi suplai bahan baku, yakni gabah, yang lebih rendah dari kapasitas penggilingan dalam negeri. Sutarto Alimoeso, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) mengatakan di Jawa saja kapasitas penggilingan sudah di atas kapasitas bahan baku sendiri. "Oleh karenanya persaingan mengetat, dari 182 ribu unit penggilingan di dalam negeri 75% nya terkonsentrasi di Jawa," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/5). Sebagai gambaran, dengan kapasitas penggilingan beras nasional mencapai 200 juta ton per tahun sementara produksi gabah hanya 50 juta ton per tahun. Oleh karena itu kata Sutarto, asosiasi mendorong agar penambahan penggilingan baru dihentikan dan dialihkan ke program revitalisasi penggilingan kecil.