Perpajakan juga menjadi masalah RIM di Indonesia



JAKARTA. Kisruh soal rencana pemblokiran layanan BlackBerry Internet Service (BIS) sampai juga ke ranah perpajakan. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan, akan kejar produsen BlackBerry (BB) yakni Research in Motion (RIM) jika terbukti tidak menyetorkan pajak ke pemerintah Indonesia."Kalau seandainya ada komponen royalti atau kewajiban yang RIM belum bayar, nanti jika seandainya memang itu belum dipenuhi kita akan tagih," ungkapnya, di Jakarta, Rabu (12/1).Pemerintah saat ini masih mendalaminya laporan tentang masalah ini. "Belum duduk bersama di meja, masih belum jelas tentang denda dan semua pinaltinya," ujar Agus.Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henry Subiakto memprediksi pendapatan bersih produsen BlackBerry (BB), Research in Motion (RIM), di Indonesia mencapai Rp 2,268 triliun per tahun."Dengan rata-rata menagih US$ 7 per orang per bulan, RIM menangguk pemasukan bersih Rp189 miliar per bulan atau Rp 2,268 triliun per tahun," ungkapnya.Seperti diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mendesak vendor ponsel pintar asal Kanada itu untuk menutup akses BIS ke situs porno. Sebelumnya KONTAN menulis, karena RIM tak kunjung mengikuti perintah itu, pemerintah mengancam akan menutup layanan BIS 17 Januari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini