KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpanjangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia akan menguntungkan bagi ekspor produk tekstil nasional. Apalagi selama ini pasar tekstil AS punya nilai yang besar. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menyebutkan, ekspor tekstil ke AS sekitar 35% dari total ekspor nasional setiap tahunnya sehingga pasar AS sangat penting. Namun demikian, Redma Gita Wirawasta, Sekjen APSyFI beranggapan, fasilitas GSP yang diberikan sebenarnya belum terlalu signifikan. "Fasilitas GSP yang diberikan untuk tekstil dan produk tekstil (TPT), menurut saya tidak terlalu signifikan karena lebih banyak diberikan untuk produk-produk yang tidak dikonsumsi secara besar. Meskipun cukup bermanfaat untuk beberapa produk," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).
Perpanjangan fasilitas GSP jadi peluang menggenjot ekspor produk tekstil ke AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpanjangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia akan menguntungkan bagi ekspor produk tekstil nasional. Apalagi selama ini pasar tekstil AS punya nilai yang besar. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menyebutkan, ekspor tekstil ke AS sekitar 35% dari total ekspor nasional setiap tahunnya sehingga pasar AS sangat penting. Namun demikian, Redma Gita Wirawasta, Sekjen APSyFI beranggapan, fasilitas GSP yang diberikan sebenarnya belum terlalu signifikan. "Fasilitas GSP yang diberikan untuk tekstil dan produk tekstil (TPT), menurut saya tidak terlalu signifikan karena lebih banyak diberikan untuk produk-produk yang tidak dikonsumsi secara besar. Meskipun cukup bermanfaat untuk beberapa produk," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).