JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, permintaan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang menginginkan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Mahakam yang saat ini masih dikelola oleh Inpex Coorporation, keputusannya berada di tangan Presiden RI. Permintaan tersebut terungkap dalam pertemuan antara Abe dan Presiden Joko Widodo pada Senin (23/3) yang membahas isu keamanan dan kerjasama ekonomi dalam kunjungan tujuh hari Jokowi ke Jepang dan China. Seperti diketahui, Abe secara khusus meminta Presiden Jokowi untuk memperoleh perpanjangan atas pengelolaan Blok Mahakam 50%. Terkait permintaan tersebut, Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Naryanto Wagimin mengatakan, keputusan partnership saham Blok Mahakam berada di tangan Presiden RI. Hal itu dinilai baik jika Inpex mengajukan keinginannya kembali untuk mengelola Blok Mahakam. "Kalau presiden sepakat, kita pasti menyepakati, seluruh keputusan rekomendasinya kan satu bulan ini, dan diberitahukan bulan depan," kata dia di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (25/3). Naryanto bilang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) belum yakin bahwa PT Pertamina (Persero) bisa mengelola Blok Mahakam 100%. Maka dari itu, Pertamina diharapkan bisa berpartner dengan pihak lain. Ketidakyakinan tersebut dikaitkan dengan pengajuan proposal Blok Mahakam oleh Pertamina yang diminta untuk direvisi oleh Kemenko Perekonomian terkait nilai keekonomian Blok mengenai fluktuasi harga minyak dunia. "Intinya Presiden yang tentukan Inpex bisa masuk atau tidak, sebab Kemenko juga belum yakin Pertamina 100%," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perpanjangan kontrak Inpex ada di tangan Presiden
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, permintaan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang menginginkan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Mahakam yang saat ini masih dikelola oleh Inpex Coorporation, keputusannya berada di tangan Presiden RI. Permintaan tersebut terungkap dalam pertemuan antara Abe dan Presiden Joko Widodo pada Senin (23/3) yang membahas isu keamanan dan kerjasama ekonomi dalam kunjungan tujuh hari Jokowi ke Jepang dan China. Seperti diketahui, Abe secara khusus meminta Presiden Jokowi untuk memperoleh perpanjangan atas pengelolaan Blok Mahakam 50%. Terkait permintaan tersebut, Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Naryanto Wagimin mengatakan, keputusan partnership saham Blok Mahakam berada di tangan Presiden RI. Hal itu dinilai baik jika Inpex mengajukan keinginannya kembali untuk mengelola Blok Mahakam. "Kalau presiden sepakat, kita pasti menyepakati, seluruh keputusan rekomendasinya kan satu bulan ini, dan diberitahukan bulan depan," kata dia di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (25/3). Naryanto bilang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) belum yakin bahwa PT Pertamina (Persero) bisa mengelola Blok Mahakam 100%. Maka dari itu, Pertamina diharapkan bisa berpartner dengan pihak lain. Ketidakyakinan tersebut dikaitkan dengan pengajuan proposal Blok Mahakam oleh Pertamina yang diminta untuk direvisi oleh Kemenko Perekonomian terkait nilai keekonomian Blok mengenai fluktuasi harga minyak dunia. "Intinya Presiden yang tentukan Inpex bisa masuk atau tidak, sebab Kemenko juga belum yakin Pertamina 100%," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News