KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat tak hanya berdampak terhadap pasar domestik saja tapi juga bagi laju kinerja ekspor. Kebijakan yang berlaku membuat pengiriman ekspor Indonesia ke negara tujuan menjadi terhambat akibat sejumlah kendala. "Bukan penolakan, namun mengurangi tingkat kepercayaan buyer, karena ekspor kami tidak tepat waktu," kata Sekretaris Jenderal APSyFI, Redma Gita Wirawasta kepada Kontan.co.id, Selasa (20/7). Redma menjelaskan, ada beberapa hambatan yang dihadapi para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) selama pandemi, khususnya PPKM darurat. Di antaranya hambatan transportasi karena penyekatan yang terjadi di beberapa ruas gerbang tol.
Perpanjangan PPKM darurat menghambat laju kinerja ekspor industri TPT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat tak hanya berdampak terhadap pasar domestik saja tapi juga bagi laju kinerja ekspor. Kebijakan yang berlaku membuat pengiriman ekspor Indonesia ke negara tujuan menjadi terhambat akibat sejumlah kendala. "Bukan penolakan, namun mengurangi tingkat kepercayaan buyer, karena ekspor kami tidak tepat waktu," kata Sekretaris Jenderal APSyFI, Redma Gita Wirawasta kepada Kontan.co.id, Selasa (20/7). Redma menjelaskan, ada beberapa hambatan yang dihadapi para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) selama pandemi, khususnya PPKM darurat. Di antaranya hambatan transportasi karena penyekatan yang terjadi di beberapa ruas gerbang tol.