JAKARTA. Niat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok lewat penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting sepertinya tak berjalan mulus. Padahal, draf calon beleid itu kini kabarnya sudah masuk ke meja Presiden. Maklum, pemerintah belum satu suara untuk menerbitkan beleid ini. Buktinya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) justru memandang penerbitan Perpres yang mengatur pengendalian harga kebutuhan pokok ini tidak perlu dilakukan. Alasan dia, pengendalian harga barang sebaiknya diserahkan ke mekanisme pasar. "Ini kan ekonomi pasar. Tidak semua akan langsung teratur begitu ada Perpres," ujar dia, akhir pekan lalu. Menurut JK, saat terjadi kenaikan harga barang di pasar, peran pemerintah cukup melakukan intervensi pasar sehingga pasokan bisa terjaga. Dengan begitu, harga barang bisa ditekan turun.
Perpres Pengendalian Harga menuai pro dan kontra
JAKARTA. Niat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok lewat penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting sepertinya tak berjalan mulus. Padahal, draf calon beleid itu kini kabarnya sudah masuk ke meja Presiden. Maklum, pemerintah belum satu suara untuk menerbitkan beleid ini. Buktinya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) justru memandang penerbitan Perpres yang mengatur pengendalian harga kebutuhan pokok ini tidak perlu dilakukan. Alasan dia, pengendalian harga barang sebaiknya diserahkan ke mekanisme pasar. "Ini kan ekonomi pasar. Tidak semua akan langsung teratur begitu ada Perpres," ujar dia, akhir pekan lalu. Menurut JK, saat terjadi kenaikan harga barang di pasar, peran pemerintah cukup melakukan intervensi pasar sehingga pasokan bisa terjaga. Dengan begitu, harga barang bisa ditekan turun.