KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 diprediksi membawa dampak signifikan bagi perekonomian nasional.Perputaran uang berpotensi mencapai Rp 91 triliun hingga Rp 100 triliun. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang dalam keterangan resminya, Kamis (26/12). Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, naik sebesar 3,67 juta orang dari tahun lalu.
Dengan asumsi rata-rata satu keluarga pemudik membawa Rp 3,3 juta, Sarman menghitung potensi perputaran uang bisa mencapai Rp 91,302 triliun, bahkan mendekati Rp 100 triliun. "Di tengah daya beli masyarakat yang menurun ternyata tidak mengurangi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dan berwisata bersama keluarga," kata Sarman.
Baca Juga: BNI Siapkan Uang Tunai Rp 19,74 Triliun di Periode Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025 Sarman menjelaskan bahwa lonjakan pemudik tahun ini didorong oleh tiga faktor utama. Pertama, banyak masyarakat telah merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, termasuk menabung untuk keperluan mudik dan liburan. Kedua, waktu libur bersama yang mencapai 10 hari memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bepergian lebih lama. Ketiga, penurunan tarif penerbangan sebesar 10% serta stabilnya harga tiket kereta api dan kapal laut selama libur Nataru turut mendukung peningkatan mobilitas masyarakat. Sarman memperkirakan, dari total pergerakan selama libur Nataru, sebanyak 55,86 juta perjalanan terjadi antarprovinsi, sementara 54,81 juta perjalanan dilakukan di dalam provinsi dengan tujuan favorit mudik antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Sumatera Utara, Bali, hingga Sulawesi Selatan.
Baca Juga: BCA Sediakan Uang Tunai Rp41,2 Triliun, Gelar Diskon Sambut Natal&Tahun Baru 2025 Sarman menambahkan bahwa perputaran uang selama libur Nataru akan merata ke berbagai sektor, seperti transportasi, pariwisata, perdagangan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Ini tentu akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan untuk kebutuhan Nataru khususnya produsen fashion, makanan dan minuman seperti kue roti,
snack, daging, sosis dan minuman seperti sirup,
soft drink dan minuman beralkohol," katanya. Di sisi lain, perputaran uang selama libur Nataru diperkirakan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga dan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 di atas 5%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 diprediksi tetap berada di kisaran 5%. Perputaran uang selama libur Nataru sangat strategis meningkatkan konsumsi rumah tangga dan akan mampu memberikan kontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 di atas 5%," katanya.
Bank Indonesia juga telah mempersiapkan uang tunai sebesar Rp 133,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Nataru. Program “Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai” (Serunai) diluncurkan untuk memudahkan pemudik menukar uang dalam berbagai denominasi, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 100.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih