JAKARTA. Perry Warjiyo menjadi kandidat kuat Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pengganti Budi Mulia. Beberapa fraksi besar di Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menunjukkan dukungannya pada Perry. Ada beberapa faktor kenapa anggota DPR lebih memilih Perry. Pertama, Perry lebih berpengalaman. Dalam kasus uji kepatutan dan kelayakan untuk menjadi Deputi Gubernur BI, ini merupakan kali keempat buat Perry. Sedangkan bagi Hendar, ini adalah kali pertama ia dicalonkan sebagai Deputi Gubernur BI.Kedua, posisi Perry saat ini masih lebih tinggi dibandingkan Hendar. "Perry kan sekarang sudah jadi Asisten Gubernur BI, sedangkan Hendar masih Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter BI," ungkap Anggota Komisi XI DPR asal PDI-P Arief Budimanta.Nah, dengan kedua faktor tersebut, Arief bilang jika Perry sudah unggul dibandingkan Hendar. "Persoalan senioritas dan pencalonan beberapa kali bobotnya bisa 40%," tambahnya.Hal yang sama juga diungkap Wakil Ketua Komisi Perbankan Harry Azhar Aziz. Menurutnya, Perry punya kans lebih besar. "Pak Perry punya kesempatan lebih besar. Tapi kalau Hendar lebih menyakinkan ya bisa jadi juga," ujarnya.Namun kedua anggota komisi XI ini masih enggan menyebut fraksinya akan condong kemana. Alasannya, hasil fit and proper test akan dibawa ke fraksi yang kemudian baru akan diputuskan nama mana yang akan dipilih. Adapun fraksi Partai Demokrat sudah terang-terangan menjagokan Perry. "Dia kan orang moneter dan yang dibutuhkan sekarang inikan dengan adanya OJK, BI lebih fokus kepada stabilitas moneter dan stabilitas sitem pembayaran," ungkap Achsanul Qosasi, anggota Komisi Perbankan DPR dari Demokrat.Terlebih, kata Achsanul, saat ini saingan Perry adalah Hendar yang masih kalah jam terbang di sektor moneter. Kegagalan Perry sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur pun disebut Achsanul karena dirinya kalah senior dibandingkan pesaingnya sebelumnya. "Keputusan (ditolak) dulukan karena Halim lebih senior," tambahnya.Adapun Arief menyebut bahwa PDI-P juga akan melihat komitmen dari kedua calon ini untuk menjaga stabilitas nilai tukar dengan baik dan transparan. Sekedar mengingatkan, keduanya akan menjalani fit and proper test hari ini. Menurut Harry Azhar, keputusan soal siapa pengganti Budi Mulya akan dilakukan hari ini juga dengan skema musyawarah mufakat ataupun voting. "Langsung ambil keputusan. Jadi malamnya sudah ada namanya. Beda dengan Gubernur BI yang sepertinya ada tenggat sehari sebelum keputusan," pungkas Harry.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perry Warjiyo calon kuat Deputi Gubernur BI
JAKARTA. Perry Warjiyo menjadi kandidat kuat Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pengganti Budi Mulia. Beberapa fraksi besar di Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menunjukkan dukungannya pada Perry. Ada beberapa faktor kenapa anggota DPR lebih memilih Perry. Pertama, Perry lebih berpengalaman. Dalam kasus uji kepatutan dan kelayakan untuk menjadi Deputi Gubernur BI, ini merupakan kali keempat buat Perry. Sedangkan bagi Hendar, ini adalah kali pertama ia dicalonkan sebagai Deputi Gubernur BI.Kedua, posisi Perry saat ini masih lebih tinggi dibandingkan Hendar. "Perry kan sekarang sudah jadi Asisten Gubernur BI, sedangkan Hendar masih Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter BI," ungkap Anggota Komisi XI DPR asal PDI-P Arief Budimanta.Nah, dengan kedua faktor tersebut, Arief bilang jika Perry sudah unggul dibandingkan Hendar. "Persoalan senioritas dan pencalonan beberapa kali bobotnya bisa 40%," tambahnya.Hal yang sama juga diungkap Wakil Ketua Komisi Perbankan Harry Azhar Aziz. Menurutnya, Perry punya kans lebih besar. "Pak Perry punya kesempatan lebih besar. Tapi kalau Hendar lebih menyakinkan ya bisa jadi juga," ujarnya.Namun kedua anggota komisi XI ini masih enggan menyebut fraksinya akan condong kemana. Alasannya, hasil fit and proper test akan dibawa ke fraksi yang kemudian baru akan diputuskan nama mana yang akan dipilih. Adapun fraksi Partai Demokrat sudah terang-terangan menjagokan Perry. "Dia kan orang moneter dan yang dibutuhkan sekarang inikan dengan adanya OJK, BI lebih fokus kepada stabilitas moneter dan stabilitas sitem pembayaran," ungkap Achsanul Qosasi, anggota Komisi Perbankan DPR dari Demokrat.Terlebih, kata Achsanul, saat ini saingan Perry adalah Hendar yang masih kalah jam terbang di sektor moneter. Kegagalan Perry sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur pun disebut Achsanul karena dirinya kalah senior dibandingkan pesaingnya sebelumnya. "Keputusan (ditolak) dulukan karena Halim lebih senior," tambahnya.Adapun Arief menyebut bahwa PDI-P juga akan melihat komitmen dari kedua calon ini untuk menjaga stabilitas nilai tukar dengan baik dan transparan. Sekedar mengingatkan, keduanya akan menjalani fit and proper test hari ini. Menurut Harry Azhar, keputusan soal siapa pengganti Budi Mulya akan dilakukan hari ini juga dengan skema musyawarah mufakat ataupun voting. "Langsung ambil keputusan. Jadi malamnya sudah ada namanya. Beda dengan Gubernur BI yang sepertinya ada tenggat sehari sebelum keputusan," pungkas Harry.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News