KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten yang bergerak di bidang kuliner mencoba memanfaatkan momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Namun, di saat yang sama, tantangan persaingan bisnis dan likuiditas saham mesti dihadapi oleh emiten-emiten tersebut. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, karena industri kuliner di Indonesia sudah cukup kondusif pada tahun ini, tantangan emiten-emiten sektor kuliner lebih condong pada persaingan dengan para pelaku bisnis kuliner lainnya. Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung menggemari restoran yang unik dengan tingkat kelezatan produk kuliner yang tinggi dan harga yang rasional. Hal tersebut membuat emiten-emiten sektor kuliner dituntut melakukan inovasi pada produknya agar pelanggan tidak bosan.
Persaingan bisnis dan likuiditas saham jadi tantangan emiten kuliner
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten yang bergerak di bidang kuliner mencoba memanfaatkan momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Namun, di saat yang sama, tantangan persaingan bisnis dan likuiditas saham mesti dihadapi oleh emiten-emiten tersebut. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, karena industri kuliner di Indonesia sudah cukup kondusif pada tahun ini, tantangan emiten-emiten sektor kuliner lebih condong pada persaingan dengan para pelaku bisnis kuliner lainnya. Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung menggemari restoran yang unik dengan tingkat kelezatan produk kuliner yang tinggi dan harga yang rasional. Hal tersebut membuat emiten-emiten sektor kuliner dituntut melakukan inovasi pada produknya agar pelanggan tidak bosan.