Persaingan Bunga Simpanan Bank Digital Tetap Sengit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat persaingan bank digital untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) semakin ketat, berbagai strategi dilakukan oleh beberapa pemain. Salah satu strategi yang menjadi andalan adalah memberikan bunga simpanan atau deposito yang tinggi.

Bahkan, beberapa bank digital menetapkan bunga simpanannya di atas batasan bunga yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Adapun, saat ini tingkat bunga penjaminan LPS ada di level 4,25% untuk kategori bank umum.

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi menyadari bahwa Jenius yang dimiliki Bank BTPN juga masih menawarkan bunga deposito yang tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tetap transparan terhadap nasabah bahwa bunga tersebut di atas yang dijamin oleh LPS.


“Kalau kita gak juga memberikan sesuatu yang atraktif, duitnya pasti akan lari ke sana (bank konvensional),” ujar Irwan, selasa (23/8).

Baca Juga: Take Over KPR Suku Bunga Kompetitif, Melalui STAR Mortgage Bank KB Bukopin

Meski demikian, Iwan menegaskan bahwa tidak semerta-merta pihaknya hanya bersaing untuk memberikan bunga yang tinggi. Sebab, ia melihat masih banyak bank-bank digital lain yang memberikan bunga simpanannya mencapai 7% atau bahkan 8%.

Tak hanya itu, ia berpendapat bahwa jika bank digital hanya bersaing lewat bunga maka bisa berdampak pada bisnis yang berkelanjutan. Alasannya, jika bunganya turun maka nasabah nanti bisa pergi juga.

Ia menyebutkan saat ini bunga simpanan paling tinggi yang ditawarkan oleh Jenius ada sekitar 5,75%. Menurutnya, dengan bunga tersebut, DPK dari Jenius juga masih terus tumbuh.

“Bunganya itu dikasih ke depan, misal kalau ada nasabah yang taruh deposito gitu 12 tahun, bunganya sudah didapat di awal,” ujarnya.

Sebagai informasi, hingga akhir Juni 2023, DPK yang dikelola Jenius ada sebesar Rp 24,7 triliun. Angka tersebut masih mengalami peningkatan sekitar 43% secara tahunan.

Sementara itu, Allo Bank baru-baru ini juga merilis produk tabungan terbarunya bernama Allo Grow. Salah satu yang diunggulkan dalam produk tersebut adalah imbal hasil yang tinggi.

Produk tersebut memberikan kesempatan bagi nasabahnya untuk memperoleh suku bunga tinggi hingga mencapai 6,5% per tahun. Adapun, saldo awal minimalnya hanya sebesar Rp 500.000.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo bilang produk tersebut diciptakan memang untuk memberi kesempatan kepada nasabah agar bisa mendapatkan imbal hasil yang optimal. Namun, tetap fleksibel.

Baca Juga: Investasi Melejit, Dana Kelolaan BCA Capai Rp 170 Triliun pada Juli 2023

“kami akan terus mengembangkan value proposition untuk produk ini termasuk kemungkinan ada program cashback bagi nasabah yang mempertahankan saldo dalam jangka waktu tertentu,” ujar Utoyo.

Sebagai informasi, total DPK Allo Bank hingga periode Juni 2023 tercatat sebesar Rp 4,84 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan dari awal tahun senilai Rp 4,41 triliun.

Selain kedua bank tersebut, ada juga beberapa bank digital lainnya yang menawarkan bunga tinggi untuk simpanan depositonya. Misal, Seabank yang menawarkan bunga deposito mencapai 6% per tahun dengan tenor 6 bulan.

Editor: Tendi Mahadi