Persaingan Industri Film Indonesia Makin Ketat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perfilman Indonesia menunjukkan perkembangan positif. Pelaku usaha di sektor ini terus melakukan ekspansi bisnis dan memproduksi karya film layar lebar terbaru.

Terbaru, emiten yang bergerak di bidang produksi dan distribusi konten digital, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) resmi mengakuisisi 619,42 juta saham PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), emiten rumah produksi film dan serial televisi. Jumlah saham ini setara dengan 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di RAAM.

MSIN membeli saham RAAM pada harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham.  Alhasil, dana yang digelontorkan MSIN mencapai Rp 309,71 miliar.


Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group mengatakan, akuisisi RAAM merupakan bagian dari upaya MSIN untuk memperluas operasi perusahaan di sektor media dan hiburan Indonesia. Emiten yang dimiliki oleh Ram Jethmal Punjabi ini disebut-sebut terkenal mampu menetapkan tren dan mengantisipasi masa depan hiburan di Tanah Air.

"Bersama RAAM, perusahaan kami akan berusaha untuk lebih meningkatkan kepemimpinan di industri hiburan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri," ungkap Hary dalam keterangan resmi, Jumat (13/9).

Baca Juga: Ini Strategi MD Entertainment di Semester II-2024 untuk Catatkan Kinerja Positif

Asal tahu saja, RAAM telah menelurkan berbagai karya film yang cukup diminati penonton. Contohnya adalah film berjudul Di Ambang Kematian yang mampu mencatatkan 3,23 juta penonton. Selain itu, ada Kuntilanak 2 (1,72 juta penonton) dan Kuntilanak 3 (1,31 juta penonton) sebagai film buatan RAAM yang cukup laris di bioskop.

Paska akuisisi, baik MSIN dan RAAM akan berkolaborasi memproduksi konten yang disalurkan ke berbagai platform seperti TV free to air, TV berbayar, media sosial, OTT, dan bioskop. Kedua emiten ini juga akan memanfaatkan Movieland di MNC Lido City sebagai fasilitas produksi utama untuk memangkas biaya produksi secara signifikan.

MSIN turut menawarkan peluang monetisasi tambahan untuk konten RAAM di berbagai platform. Sebaliknya, bioskop milik RAAM akan memberi MSIN lebih banyak peluang untuk memonetisasi film-filmnya.

Baca Juga: Persaingan Industri Film Nasional Makin Ketat

Aksi korporasi ini membuat persaingan industri film makin ketat. Emiten rumah produksi lainnya, PT MD Pictures Tbk (FILM) kini terus berfokus pada kualitas cerita dan produksi film serta memperluas kolaborasi untuk menjangkau penonton global.

"Persaingan industri film yang ketat membuka peluang bagi kami untuk berinovasi," kata Chief Marketing Officer FILM Astrid Suryatenggara, Rabu (18/9).

Pihak MD Pictures mengklaim film-film buatannya yang telah tayang tahun ini seperti Badarawuhi, Ipar Adalah Maut, dan Laura mendapat respons positif dari para pecinta film nasional. Saat ini, film terbaru mereka yakni Laura sedang tayang di bioskop.

Sedangkan pada sisa 2024, emiten milik Manoj Punjabi ini bakal merilis film Perewangan dan Sorop dengan mengandalkan kampanye digital guna menjangkau penonton yang lebih luas.

Pihak FILM menyadari bahwa horor dan drama masih menjadi genre yang populer di Indonesia, di samping genre biopik. Perusahaan ini yakin konten yang berkualitas akan selalu menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di tengah persaingan industri film yang ketat.                         

Selanjutnya: DPR Merestui Tambahan Anggaran Kementerian PUPR Rp 40,59 Triliun

Menarik Dibaca: 5 Tontonan Bertema Bunuh Diri Ini Wajib Ditonton dengan Bimbingan Orang Dewasa Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati