JAKARTA. Persaingan industri sekuritas kian ketat. Meski kegiatan penjaminan emisi tahun ini diperkirakan tetap semarak, tapi ketatnya persaingan membuat beberapa sekuritas memilih bermain aman. Sebut saja PT Panin Sekuritas yang hanya memiliki satu pipeline penjaminan emisi (underwriting) tahun ini. Pesanan underwriting tersebut adalah penjaminan penerbitan obligasi (issuance) dari salah satu perusahaan properti. Adapun estimasi issuance-nya sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar. "Kami konservatif saja. Selain suplainya sedikit, risikonya juga tinggi karena menjamin obligasi itu sifatnya high risk-low income," jelas Handrata Sadeli, Direktur Utama Panin Sekuritas, Senin (4/1). Sebenarnya, Panin Sekuritas memiliki kemampuan untuk menggarap bisnis underwriting. Jika melihat posisi modal kerja bersih disesuaikan (MKBD), Panin Sekuritas memiliki MKBD yang cukup kuat. Posisi terakhir MKBD Panin Sekuritas sebesar Rp 349,08 miliar. Panin Sekuritas juga bisa saja menjadi penjamin emisi tunggal. Selain memiliki MKBD yang kuat, peluang perusahaan untuk menggunakan bank garansi juga lebih besar lantaran Panin Sekuritas merupakan anak usaha Bank Panin. Lebih jauh Handrata menjelaskan, perusahaannya tidak memiliki masalah jika ingin agresif menggarap bisnis penjaminan emisi. "Tapi kadang masalahnya justru datang dari emitennya, dan meski kami anak usaha Bank Panin, kami sangat independen, tidak bergantung dengan induk kami," imbuhnya. Persaingan ketat
Persaingan jasa underwriting makin ketat
JAKARTA. Persaingan industri sekuritas kian ketat. Meski kegiatan penjaminan emisi tahun ini diperkirakan tetap semarak, tapi ketatnya persaingan membuat beberapa sekuritas memilih bermain aman. Sebut saja PT Panin Sekuritas yang hanya memiliki satu pipeline penjaminan emisi (underwriting) tahun ini. Pesanan underwriting tersebut adalah penjaminan penerbitan obligasi (issuance) dari salah satu perusahaan properti. Adapun estimasi issuance-nya sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar. "Kami konservatif saja. Selain suplainya sedikit, risikonya juga tinggi karena menjamin obligasi itu sifatnya high risk-low income," jelas Handrata Sadeli, Direktur Utama Panin Sekuritas, Senin (4/1). Sebenarnya, Panin Sekuritas memiliki kemampuan untuk menggarap bisnis underwriting. Jika melihat posisi modal kerja bersih disesuaikan (MKBD), Panin Sekuritas memiliki MKBD yang cukup kuat. Posisi terakhir MKBD Panin Sekuritas sebesar Rp 349,08 miliar. Panin Sekuritas juga bisa saja menjadi penjamin emisi tunggal. Selain memiliki MKBD yang kuat, peluang perusahaan untuk menggunakan bank garansi juga lebih besar lantaran Panin Sekuritas merupakan anak usaha Bank Panin. Lebih jauh Handrata menjelaskan, perusahaannya tidak memiliki masalah jika ingin agresif menggarap bisnis penjaminan emisi. "Tapi kadang masalahnya justru datang dari emitennya, dan meski kami anak usaha Bank Panin, kami sangat independen, tidak bergantung dengan induk kami," imbuhnya. Persaingan ketat