JAKARTA. Laba bersih PT Astra International Tbk (
ASII) naik tipis, yakni sebesar 7,65% secara
year-on-year (yoy) per akhir September 2014. Laba Astra tercatat sebesar Rp 14,49 triliun di kuartal III-2014. Peningkatan laba bersih ini menyusul meningkatnya pendapatan bersih perseroan dari Rp 141,84 triliun menjadi Rp 150,58 triliun. Prijono Sugiarto, Direktur Utama ASII menjelaskan, peningkatan pendapatan ini didorong meningkatnya kinerja sejumlah anak usaha. Terutama yang bergerak di bidang jasa keuangan, alat berat dan pertambahan, agribisnis, dan teknologi informasi (TI). Sementara, divisi otomotif serta divisi infrastruktur, logistik dan lainnya melempem.
Laba bersih di sektor keuangan melejit sekitar 14,45% dari Rp 3,32 triliun menjadi Rp 3,8 triliun. Peningkatan laba yang signifikan ini buntut dari aksi akuisisi saham dan pemberian hak distribusi asuransi jiwa kepada Astra Aviva Life. Namun, jika tanpa memperhitungkan akuisisi ini, laba dari divisi keuangan Astra hanya tumbuh 1% menjadi Rp 3,4 triliun. Kemudian, divisi alat berat dan pertambangan menyumbang Rp 2,9 triliun dari total pencapaian laba bersih ASII. Angka ini naik 40% secara yoy. Laba di sektor agrbisnis juga terbang tinggi. Kenaikannya mencapai 106,74% dari Rp 726 miliar menjadi Rp 1,5 triliun. Kendati terjadi penurunan penjualan minyak sawit mentah (CPO) namun, melalui anak usahanya, PT Astra Agro Lestari Tbk (
AALI), Astra mampu mendulang fulus lebih. Volume penjualan CPO AALI turun 9% menjadi 1 juta ton. Tetapi, penurunan itu bisa terkompensasi dengan melambuhnya harga jual yang sebesar 24% menjadi Rp 8.474 per kilogram (kg). Sedangkan, bisnis teknologi informasi menyumbang Rp 134 miliar terhadap total laba bersih Grup Astra. Kinerja divisi otomotif yang sejatinya menjadi penyumbang terbesar justru merosot. Laba bersih sektor ini turun 14,51% dari Rp 6,89 triliun menjadi Rp 5,89 triliun. "Persaingan diskon pada pasar mobil memberikan dampak negatif pada marjin keuntungan bisnis (otomotif) ini," ujar Prijono, dalam keterangan resmi, Kamis (30/10). Penjualan mobil secara nasional tumbuh sebesar 3% menjadi 933.000 unit. Namun, penjualan mobil Astra turun sebesar 1% menjadi 476.000 unit. Hal ini menyebabkan penurunan pangsa pasar dari 53% menjadi 51%. Beruntung, penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat sebesar 9% menjadi 3,8 juta unit. Hal ini membuat pangsa pasar juga meningkat dari 60% menjadi 63%. PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO) juga membukukan peningkatan volume penjualan sebesar 18%.
Sehingga, penurunan laba dari divisi otormotif tidak terlalu dalam. Penurunan juga terjadi pada sektor infrastruktur, logistik, dan lainnya, yaitu dari Rp 339 miliar menjadi Rp 252 miliar. Melihat masih ketatnya persaingan di industri otomotif, terutama kendaraan roda empat, manajemen ASII membuat target moderat atas kinerjanya tahun ini. "Kami memperkirakan kinerja perusahaan tidak akan banyak berubah hingga akhir tahun (2014)," pungkas Prijono. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia