Persaingan ketat, Astra Otoparts atur strategi



JAKARTA. Persaingan produk aki semakin sengit. Terlebih, Furukawa Battery, produsen aki asal Jepang telah melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia. 

Furukawa telah membangun pabrik aki di Purwakarta, Jawa Barat dan akan siap beroperasi pada awal tahun depan.

Masuknya Furukawa di pasaran aki Tanah Air, membuat PT Astra Otoparts Tbk yang membawahi GS Astra, produsen aki terbesar di Indonesia mulai mengatur strategi. 


Robby Sani, Direktur PT. Astra Optoparts Tbk mengatakan, untuk menyikapi kehadiran pemain baru, pihaknya masih membaca permainan dari Furukawa.

"Kami masih belum mengetahui apakan nantinya Furukawa akan main di original equipment manufacturer atau tidak," ungkapnya kepada KONTAN, Selasa (20/5). 

Ia juga menyampaikan, sebenarnya Furukawa bukanlah menjadi kompetitor utama. Hal ini mengingat, Furukawa adalah brand aki yang telah terkenal di Jepang dan kawasan Asia.

"Sebenarnya, hampir setiap tahun ada saja produk baru, jadi tiap tahun pasti ada kompetitor baru" tambahnya. 

Dengan banyaknya kompetitor baru, Astra Otoparts sendiri masih belum khawatir. Robby bilang, sampai saat ini pertumbuhan bisnis aki GS Astra masih bagus. 

Namun, bukan berarti Astra Otoparts tak menyusun strategi atas fenomena ini. Salah satu strateginya, Robby mengatakan, pihaknya akan lebih memfokuskan penjualan aki merek INCOE.

Sekadar informasi, saat ini PT Astra Otoparts mempunyai dua brand aki, yaitu GS Astra dan INCOE. Untuk INCOE sendiri memang sudah lama diproduksi, namun sekarang Astra Otoparts menyusun strategi dengan menjual produk tersebut ke pasar bebas. Atau dalam arti tidak dijual di diler-diler resmi. 

"Karena memang INCOE sendiri harganya lebih murah dibanding GS Astra, dengan begitu kita ingim menargetkan segmen baru dengan cara menjualnya di pasar bebas," ujar Bobby. 

Untuk INCOE, Bobby bilang, brand Astra Otoparts yang ini juga sudah diekspor ke 30 negara. Negara tujuan ekspor yang menjadi area besarnya adalah wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. 

Namun, Astra Otoparts tidak memungkiri, persaingan bisnis aki di pasaran dalam negeri akan semakin ketat, seiring semakin banyak pesaing asal Jepang.

Apalagi, sebagian besar produk otomotif di Indonesia berasal dari Jepang. "Biasanya orang indonesia itu kalau mobilnya buatan Jepang, akinya juga harus buatan Jepang," pungkas Robby.

Karena itu, Robby melanjutkan, fenomena banyaknya produsen aki baru di Indonesia sudah dibahas sampai di rapat internal.

"Dengan begitu, Astra Otoparts harus meningkatkan di tiga aspek. Yaitu, kualitas, maintenance branding, dan promosi," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan