JAKARTA. Persaingan yang ketat di bisnis ojek berbasis aplikasi atau online membuat PT Gojek Indonesia belum berani menaikkan tarif Go-Jek. CEO PT Gojek Indonesia Nadiem Makarim juga belum bisa memastikan kapan akan menghentikan tarif promo di luar jam sibuk (rush hours). Nadiem mengatakan, Go-Jek terpaksa menjaga harga promo agar tetap dapat bersaing dengan kompetitor terbesarnya, yakni GrabBike. "Bukannya kami tidak mau menaikkan harga. Kami akan menaikkan tarif ke harga yang rasional," kata Nadiem sebelum mengisi Indosat IDByte 2015 si Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat (2/10). "Kami tidak bisa menaikkan harga kalau layanan yang dari Malaysia (GrabBike) seperti itu terus. Kami harus kompetitif kan," sambungnya. Sekadar informasi saja, Go-Jek mematok harga di luar rush hours dengan tarif datar (flat rate) Rp 15.000 dengan jarak maksimum 25 kilometer. Untuk jam-jam sibuk tarifnya menjadi Rp 15.000 pada 6 km pertama dan Rp 2.500/km setelahnya.
Persaingan ketat, Go-Jek belum akan naikkan tarif
JAKARTA. Persaingan yang ketat di bisnis ojek berbasis aplikasi atau online membuat PT Gojek Indonesia belum berani menaikkan tarif Go-Jek. CEO PT Gojek Indonesia Nadiem Makarim juga belum bisa memastikan kapan akan menghentikan tarif promo di luar jam sibuk (rush hours). Nadiem mengatakan, Go-Jek terpaksa menjaga harga promo agar tetap dapat bersaing dengan kompetitor terbesarnya, yakni GrabBike. "Bukannya kami tidak mau menaikkan harga. Kami akan menaikkan tarif ke harga yang rasional," kata Nadiem sebelum mengisi Indosat IDByte 2015 si Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat (2/10). "Kami tidak bisa menaikkan harga kalau layanan yang dari Malaysia (GrabBike) seperti itu terus. Kami harus kompetitif kan," sambungnya. Sekadar informasi saja, Go-Jek mematok harga di luar rush hours dengan tarif datar (flat rate) Rp 15.000 dengan jarak maksimum 25 kilometer. Untuk jam-jam sibuk tarifnya menjadi Rp 15.000 pada 6 km pertama dan Rp 2.500/km setelahnya.