Persaingan ketat, peringkat bank tak berubah



JAKARTA. Persaingan bank dalam memperbesar aset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) bakal semakin sengit pada tahun ini. Apalagi, setelah Bank Indonesia (BI) merilis beberapa kebijakan yang memperketat gerak bisnis bank. Meski begitu, peringkat 10 bank terbesar dari sisi aset tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya.

Aksi geser-menggeser posisi diperkirakan hanya terjadi di peringkat 7 hingga 10. Bank CIMB Niaga,  misalnya, bakal tetap konsisten berada di peringkat kelima. Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid menyampaikan, per Desember 2012 bank tersebut ada di urutan lima teratas dengan aset senilai Rp 200 triliun.

Bank milik pemodal Malaysia ini telah menyalurkan kredit hingga Rp 145 triliun, naik 80% sejak 2008. Sedangkan DPK mencapai Rp 151 triliun, tumbuh 93% selama lima tahun terakhir. Arwin mengatakan, besarnya kredit dan DPK karena dukungan jumlah cabang yang mencapai 617 unit di 27 provinsi dan 110 kota serta 2.100 ATM.


Sementara itu, Bank Danamon Indonesia, bank milik pemodal Singapura, belum berhasil merebut posisi lamanya yang kini ditempati CIMB Niaga. Tahun 2007, sebelum tergusur ke peringkat enam,  Danamon selalu di posisi kelima di bawah Bank Negara Indonesia (BNI).

Sejak pertengahan 2012, Bank Danamon diupayakan merger dengan DBS Indonesia. Jika penggabungan kedua anak usaha Temasek Holding itu sukses, peta penguasaan aset bakal berubah lagi. Ini mirip saat merger Bank Niaga dengan Lippo menjadi CIMB Niaga.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengaku, per akhir 2012, Bank Mandiri memiliki aset Rp 630 triliun atau tumbuh 27%. Bank berlogo pita emas ini terus bertengger di posisi nomor satu.

Berdasarkan data BI per Desember 2012, urutan bank terbesar adalah Bank Mandiri Rp 493 triliun, BRI Rp 456 triliun, BCA Rp 380 triliun, BNI Rp 289 triliun, CIMB Niaga Rp 164 triliun dan Bank Danamon Rp 127 triliun. Sedangkan, bank terbesar lain adalah Bank Pan Indonesia (Panin), Bank Permata, Bank Internasional Indonesia (BII), Citibank dan Bank Tabungan Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: