KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (
PEHA) berupaya untuk meningkatkan capaian bisnisnya. Stabilnya nilai kurs akhir-akhir ini dapat dimanfaatkan untuk menggenjot kinerja perusahaan. Zahmilia Akbar,
Corporate Secretary PEHA bilang bahwa stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadikan industri farmasi kian menjanjikan. "Sehingga peluang di semester dua tahun ini masih menjanjikan, sebab nilai tukar tentu berpengaruh bagi industri farmasi yang 90%
raw material masih impor," urainya kepada Kontan.co.id, Senin (29/7).
Adapun sampai semester I-2019 perusahaan mengklaim mampu tumbuh di atas 30%
year on year (yoy). Sampai akhir tahun ini, kata Zahmilia, perseroan tetap optimistis meraih target pertumbuhan bisnis di atas 20%. Meski demikian, tantangan juga dirasakan khususnya terkait kompetisi antar pemain. "Masing-masing industri farmasi cukup agresif untuk mengembangkan produk yang inovatif, sehingga mampu meningkatkan daya saing industri, apabila kami masih bertahan di segmen produk produk generik saja, maka akan sulit untuk bisa tumbuh
double digit di industri ini," terang Zahmilia. Oleh karenanya, Phapros juga fokus ke produk yang bernilai tambah tinggi seperti pengembangan produk
anastesi untuk gigi. "Kami fokus kembangkan produk
anastesi untuk gigi dalam bentuk
pre filled syringe serta produk kecantikan anti aging berbahan dasar produk biologi
(stem cell)," sebut Zahmilia. PEHA diketahui tengah menggandeng pusat pengembangan dan penelitian
stem cell Universitas Airlangga untuk mengembangkan serum anti penuaan dini
(anti-aging) berbahan dasar biologi atau non-kimia. Kerjasama yang dilakukan dengan institusi pendidikan tersebut juga merupakan bentuk pengembangan Phapros terhadap hilirisasi riset.
Mengenai serapan
capital expenditure (capex) sampai saat ini sekitar 40%, soal rencana ekspansi baru kata Zahmilia bakal dilakukan tahun depan pasca
right issue. Sebelumnya perseroan sempat menjabarkan nilai anggaran capex sepanjang tahun ini sekitar Rp 350 miliar.
Right issue sendiri atau rencana menerbitkan saham baru lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) PEHA diketahui untuk kebutuhan bisnis dan investasinya, terkhusus di bidang pelayanan kesehatan. Manajemen berencana membidik penambahan kepemilikan saham rumah sakit di Cirebon. Saat ini perusahaan telah memiliki 20% saham di rumah sakit tersebut, soal banyaknya kepemilikan saham yang akan ditambah sangat tergantung dengan kesiapan penjual. Dengan ditambahnya saham ini manajemen berharap dapat memperkuat posisi PEHA di rumah sakit tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .