Persaingan Pasar Ketat, Kinerja Keuangan BELI Masih Solid



KONTAN.CO.ID - PT Global Digital Niaga Tbk (“Blibli”; BEI: BELI) menegaskan komitmennya terhadap strategi pertumbuhan berkelanjutan melalui efisiensi produktif dan penguatan fundamental bisnis. Langkah penyesuaian organisasi yang dilakukan pada Oktober 2025 merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk struktur bisnis yang lebih ramping, efisien, dan berdaya saing tinggi, tanpa mengganggu operasional harian perusahaan.

Dalam tanggapan resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Blibli menjelaskan bahwa proses penyesuaian organisasi telah selesai pada Oktober dan tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, termasuk layanan pengiriman barang, dukungan seller, pemeliharaan sistem IT, maupun layanan pelanggan.

Seluruh karyawan terdampak, menurut manajemen, telah menerima paket kompensasi yang sesuai bahkan lebih tinggi dari ketentuan perundangan yang berlaku.


“Langkah ini diambil dengan pertimbangan matang untuk memastikan perusahaan dapat bergerak lebih efektif dan efisien, membuka peluang pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham,” ujar Eric Winarta, Chief Corporate Officer & Investor Relations Blibli.

Kinerja Keuangan Menunjukkan Perbaikan, Rugi Bersih Terus Menyusut

Dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2025, Blibli mencatat rugi bersih sebesar Rp 1,84 triliun pada kuartal III 2025, turun 1,6 % year-on-year dari rugi Rp 1,87 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan itu, pendapatan Blibli tumbuh 25,6 % YoY menjadi Rp 15,23 triliun pada kuartal III 2025. Pertumbuhan terjadi di seluruh lini bisnis:

●     Ritel online naik 19,96 %,

●     Institusi melesat 47,07 % menjadi Rp 5,94 triliun, dan

●     Toko fisik meningkat 27,62 % menjadi Rp 5,28 triliun.

Peningkatan ini sejalan dengan laporan internal perusahaan yang menunjukkan pendapatan neto konsolidasian tumbuh 32 % YoY menjadi Rp 5,64 triliun pada 3Q25 dan Rp 15,24 triliun pada 9M25, didorong kontribusi kuat dari kategori elektronik konsumen serta peningkatan volume penjualan di seluruh segmen.

Margin bruto naik dari 17,6 % menjadi 19,7 %, mencerminkan efisiensi biaya dan struktur operasional yang lebih sehat. Kerugian usaha turun 9 % YoY menjadi Rp 536 miliar, sementara EBITDA membaik 12 % seiring disiplin operasional dan peningkatan take rate lintas segmen.

“Kami mencatat pertumbuhan pendapatan yang pesat dan penurunan kerugian yang berkelanjutan pada kuartal ketiga. Menghadapi pasar yang semakin ketat, kami berupaya mempertahankan disiplin operasional yang kuat dan optimistis menutup tahun ini dengan lebih baik,” ujar Ronald Winardi, CFO Blibli pada keterangan rilis (30/10).

Dengan strategi omnichannel, Blibli terus memperkuat sinergi antara Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma mendorong pengalaman belanja omnichannel yang semakin terintegrasi. Hingga akhir September 2025, Blibli telah mengoperasikan 236 toko elektronik konsumen, 58 gerai supermarket premium, dan 38 home & living experience centers, termasuk perluasan toko multi-brand seperti Apple dan Huawei.

CEO & Co-Founder Kusumo Martanto menegaskan bahwa kinerja ini mencerminkan ketahanan dan disiplin strategis perusahaan di tengah lanskap ekonomi yang menantang. “Dengan fondasi operasional yang kuat dan komitmen pada inovasi berkelanjutan, kami terus menjaga pertumbuhan yang sehat sekaligus menciptakan nilai bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham,” ungkap Kusumo Martanto.

Momentum Makro: Pasar Modal Indonesia Menanjak

Optimisme Blibli juga hadir di tengah sentimen positif pasar modal nasional. Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pertumbuhan 16,83 % sejak awal 2025 hingga 24 Oktober 2025, menjadikannya yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Vietnam.

Menurut data BEI, rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 16,46 triliun dengan 232 ribu investor aktif setiap hari, menunjukkan antusiasme investor domestik yang tetap kuat di tengah dinamika global.

“Kepemilikan saham oleh institusi domestik juga meningkat sejak awal tahun, dan investor ritel masih mendominasi transaksi di bursa,” ujar Iman Rachman dalam acara Hana Bank Economic Outlook 2026.

BEI memperkirakan sentimen pasar akan terus pulih hingga akhir 2025, didukung ekspektasi penurunan suku bunga global. Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai pertumbuhan ekonomi nasional bisa menembus di atas 5 % pada akhir 2025, seiring realisasi berbagai paket kebijakan fiskal dan stimulus konsumsi masyarakat.

Kondisi makro tersebut menjadi landasan yang mendukung upaya Blibli memperkuat fundamental bisnisnya serta mempercepat transisi menuju profitabilitas jangka panjang.

Selanjutnya: Saham Big Banks Kompak Menguat pada Penutupan Bursa Rabu (5/11)

Menarik Dibaca: 5 Sayuran Penurun Tekanan Darah Alami yang Terbukti Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News