KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan pasar mobil listrik di Indonesia kini semakin ketat. Beberapa produsen sudah mulai berani mengusung model mobil listrik dengan harga yang relatif terjangkau bagi sebagian konsumen Tanah Air. Belum lama ini, Wuling Motors melakukan
pre-launching mobil listrik barunya yakni Wuling BinguoEV. Ini merupakan mobil listrik kedua Wuling di Indonesia setelah Air ev. Pada periode 16—22 November 2023, sudah terdapat lebih dari 1.000 surat pemesanan kendaraan (SPK) untuk BinguoEV. Adapun BinguoEV varian 410 kilometer (km) menjadi varian yang paling banyak dipesan konsumen.
Capaian SPK ini cukup mentereng mengingat pihak Wuling belum mengumumkan secara resmi harga BinguoEV. Walau begitu, banyak rumor beredar bahwa harga mobil listrik
compact ini diestimasikan sekitar Rp 350 juta—Rp 450 juta. Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors
menyampaikan, antusiasme yang tinggi dari konsumen menunjukkan respons positif terhadap kendaraan ramah lingkungan ini dan bukti nyata dari pasar mobil listrik di Tanah Air yang semakin berkembang. Baca Juga: Insentif PPN DTP Pembelian Mobil Listrik Berakhir Desember 2023, Ini Kata Gaikindo "Pencapaian angka pemesanan ini tidak hanya mencerminkan daya tarik dari BinguoEV yang ikonik, melainkan juga penanda bila kini konsumen semakin menyadari pentingnya solusi mobilitas berkelanjutan,”
jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (27/11). Sebelumnya, Wuling telah meluncurkan Air ev sejak Agustus 2022 dan telah terjual lebih dari 11.000 unit sampai September 2023. Harga Air ev berada di kisaran Rp 206 juta sampai Rp 299,5 juta. Angka ini belum termasuk insentif diskon PPN 10%. Sementara itu, PT Neta Auto Indonesia memiliki model mobil listrik melalui Neta V yang telah diluncurkan pada GIIAS 2023. Neta V dibanderol sebesar Rp 379 juta (OTR DKI Jakarta). Brand & Marketing Director Neta Auto Indonesia menyebut, sampai saat ini sudah ada lebih dari 250 SPK yang masuk untuk Neta V. “Beberapa unit sudah mulai dikirimkan ke para konsumen,” kata Brand & Marketing Director Neta Auto Indonesia Yusuf Anshori, Senin (27/11). Neta V merupakan produk mobil listrik yang menggabungkan teknologi modern dan inovasi canggih guna kenyamanan dan keamanan pengendara. Salah satu keunggulan utama Neta V adalah kemampuan jarak tempuhnya mencapai 384 km (NEDC)/401 km (CLTC) dalam sekali pengisian baterai. Untuk saat ini, Neta Auto Indonesia masih mengimpor utuh atau completely built up (CBU) untuk mobil listriknya ke Indonesia. Neta sedang mempersiapkan produksi mobil listrik secara
completely knock down (CKD) bersama mitranya yakni PT Handal Indonesia Motor yang diperkirakan dimulai pada tahun 2024. Neta Auto Indonesia tidak khawatir dengan adanya beberapa merek lain yang punya mobil listrik dengan harga yang bersaing atau bahkan lebih murah dari Neta V. Hal tersebut justru baik untuk pasar mengingat para konsumen bisa memiliki lebih banyak pilihan model mobil listrik. “Kami masih yakin produk kami daoat bersaing di pasar mobil listrik Indonesia,” imbuh Anshori.
Baca Juga: Baru Meluncur, Wuling BinguoEV Telah Mendapat Lebih dari 1.000 SPK PT Chery Sales Indonesia turut mengusung Chery Omoda 5 EV yang saat ini telah mencatatkan hampir 400 SPK sejak diperkenalkan di GIIAS 2023 bulan Agustus lalu. Padahal, model ini belum diumumkan harga resminya. Qu Jizong, Executive Vice President Chery Sales Indonesia mengatakan, harga resmi Omoda 5 EV akan diumumkan pada awal 2024. Meski enggan buka-bukaan soal angka, ia berujar bahwa harga Omoda 5 EV akan sangat kompetitif di kelasnya dan sangat sesuai dengan keunggulan yang akan didapat oleh konsumen. “Chery Omoda 5 EV menawarkan berbagai fitur dan teknologi yang canggih kelas dunia,” ucapnya, Senin (27/11). Sebelumnya, sempat dirumorkan bahwa harga Chery Omoda 5 EV sebagai SUV elektrik berada di kisaran Rp 500—600 juta. Chery Omoda 5 EV akan mulai diproduksi secara CKD di Indonesia pada awal 2024. Setelah fase produksi ini dilakukan, Omoda 5 EV akan segera dikirim ke konsumen sesuai antrean pesanan. Qu Jizong yakin Omoda 5 EV dapat bersaing dengan kompetitif di pasar mobil listrik Indonesia. Terlebih lagi, mobil listrik telah menjadi kebutuhan bagi konsumen dalam membantu percepatan transisi energi di Indonesia. “Kami yakini Omoda 5 EV akan menjadi salah satu pilihan bagi konsumen urban di Indonesia dan menjadi pesaing tangguh di kelasnya,” jelas dia. Di luar itu, terdapat PT Sokonindo Automobile yang memiliki merek mobil listrik Seres dan telah meluncurkan model Seres E1 pada GIIAS 2023. Seres E1 masuk dalam jajaran mobil listrik termurah di Indonesia dengan harga sekitar Rp 189 juta sampai Rp 219 juta. Dalam pameran tersebut, Seres E1 membukukan 688 SPK.
Baca Juga: PLN Berniat Dorong Ekosistem Kendaraan Green Hydrogen Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menilai, untuk saat ini mobil listrik yang dijual dengan harga sekitar Rp 300 jutaan atau ke bawah adalah mobil berdesain compact. Harga mobil listrik tersebut bahkan bisa bersaing dengan beberapa mobil konvensional yang berbahan bakar fosil. Namun, cerita akan berubah apabila baterai sudah bisa diproduksi langsung di Indonesia. Sebagai komponen terpenting dan termahal, lokalisasi baterai diyakini bisa menekan harga mobil listrik pada masa mendatang. Alhasil, peluang hadirnya mobil listrik dengan variasi ukuran lebih banyak namun harga terjangkau bisa terwujud. “Ini harapan kita semua, akan ada mobil listrik bertipe SUV dan MPV atau 5—7 seat yang harganya di kisaran Rp 300 juta—Rp 350 juta,” tandas Jongkie, Minggu (26/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .