SINGAPURA. Harga minyak mentah tak banyak berubah setelah kemarin sempat turun pada perdagangan hari Selasa (6/1) kemarin. Pasalnya, muncul sinyal bahwa perekonomian di AS akan mengalami keterpurukan yang lebih lanjut setelah penyusutan di bulan November dan Desember dan membuat persediaan menjadi lebih banyak. Persediaan minyak mentah kemungkinan akan lebih besar di minggu yang kedua ini, per 2 Januari 2009. Hal ini mencuat dari survei di Bloomberg News sebelum Departemen Energi AS akan merilis laporannya hari Rabu (7/1) ini. Bahkan, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, sejumlah pesanan yang berkaitan dengan pabrikan di AS di bulan November anjlok dua kali lipatnya seperti yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini memberi sinyal bahwa kalangan bisnis memangkas investasinya. "Kita melihat dalam beberapa bulan terakhir pasar sungguh-sungguh fokus pada permintaan," kata Gerard Burg, energy economist National Australia Bank Ltd. di Melbourne. Ia mengimbuhkan, "Kapan pun kita mendapatkan berita yang buruk tentang perekonomian AS, akan berdampak pada pasar minyak mentah."
Persediaan Menggemuk, Minyak Dunia Bertengger di US$ 48
SINGAPURA. Harga minyak mentah tak banyak berubah setelah kemarin sempat turun pada perdagangan hari Selasa (6/1) kemarin. Pasalnya, muncul sinyal bahwa perekonomian di AS akan mengalami keterpurukan yang lebih lanjut setelah penyusutan di bulan November dan Desember dan membuat persediaan menjadi lebih banyak. Persediaan minyak mentah kemungkinan akan lebih besar di minggu yang kedua ini, per 2 Januari 2009. Hal ini mencuat dari survei di Bloomberg News sebelum Departemen Energi AS akan merilis laporannya hari Rabu (7/1) ini. Bahkan, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, sejumlah pesanan yang berkaitan dengan pabrikan di AS di bulan November anjlok dua kali lipatnya seperti yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini memberi sinyal bahwa kalangan bisnis memangkas investasinya. "Kita melihat dalam beberapa bulan terakhir pasar sungguh-sungguh fokus pada permintaan," kata Gerard Burg, energy economist National Australia Bank Ltd. di Melbourne. Ia mengimbuhkan, "Kapan pun kita mendapatkan berita yang buruk tentang perekonomian AS, akan berdampak pada pasar minyak mentah."