NEW YORK/LOS ANGELES. Harga minyak dunia tidak banyak berubah setelah persediaan minyak mentah di AS meningkat lebih dari yang diprediksikan oleh pemerintah. Hal ini juga seolah memberi sinyal bahwa resesi di Negeri Paman Sam itu semakin mendalam sehingga mengikis permintaan minyak. Persediaan minyak mentah bertambah 1,9% menjadi 338,8 juta barel per minggu lalu. Level ini paling tinggi sejal Agustus 2007. Angka ini dibeberkan oleh Departemen Energi, kemarin. Sementara itu Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Perdagangan juga melaporkan data-data yang menyedihkan. Pesanan untuk barang-barang yang tahan lama juga merosot di bulan Desember, untuk bulan yang ke-lima secara berturut-turut. Selain itu, jumlah penerima unemployment benefits di AS semakin banyak. "Negatifnya angka-angka dalam laporan persediaan semakin menggiring harga minyak menjadi lebih rendah," tukas Tom Bentz, Senior Energy Analyst untuk BNP Paribas di New York. Ia menambahkan, "Kita punya angka pengangguran yang lebih buruk saat ini dan pesanan terhadap bawang-barang yang tidak habis pakai juga menyusut 2,6% dan ini semua akan membebani pasar minyak." Harga minyak untuk pengiriman Maret anjlok 21 sen menjadi US$ 41,65 per barel pada pukul 9.23 waktu Singapura di New York Mercantile Exchange. Kemarin, futures untuk pengiriman bulan Maret juga anjlok 72 sen menjadi US$ 41,44 per barel di New York. Harga minyak sudah terkikis 7,1% tahun ini, dan berkurang 55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sokongan harga minyak beberapa waktu lalu memberi sinyal pada serikat United Steelworkers untuk menolak kontrak ketiga yang ditawarkan oleh Royal Dutch Shell Plc yang meng-cover pekerja di kilang minyak AS dengan hampir dua per tiga dari kapasitas kilang minyak di AS. Kesepakatan mereka akan berakhir pada 1 Februari 2009. BP Plc, perusahaan minyak terbesar kedua di Eropa, mengatakan bahwa kemungkinan mereka akan menutup empat kilang minyak di AS dengan serikat pekerja yang bisa memproduksi 1,3 juta barel per hari jika serikat pekerja baja terus menyerang mereka. Exxon Mobil Corp. dan Shell sedang menyiapkan untuk tetap menjaga pabrik perusahaan mereka tetap beroperasi jika terjadi penghentian pekerjaan. Kemarin, gasoline futures untuk pengiriman Februari naik 4,74 sen atau 4% menjadi US% 1,2309 per galon di New York. pengiriman yang paling tinggi sejak 14 November 2008. Heating oil untuk Februari meningkat 0,68 sen atau 0,5% menjadi US$ 1,4283 per galon. Permintaan minyak di AS kemungkinan akan semakin berkurang beberapa tahun yang akan datang karena kebijakan efisiensi energi. Hal ini ditegaskan oleh Merrill Lynch melalui laporan yang dirilisnya. Harga minyak kemungkinan akan "menyentuh cekungan" alias anjlok dalam semester pertama tahun ini, sebelum akhirnya rebound seiring dengan penyusutan investasi yang akan menyebabkan suplai menipis. Analisa ini muncul dari Francisco Blanch dari Merril Lynch. Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Maret naik 39 sen atau 0.8 % menjadi US$ 44,53 per barel pada pukul 9.36 waktu Singapura di ICE Futures Europe exchange London.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Persediaan Minyak AS yang Meningkat Tak Mengusik Harga Minyak Dunia
NEW YORK/LOS ANGELES. Harga minyak dunia tidak banyak berubah setelah persediaan minyak mentah di AS meningkat lebih dari yang diprediksikan oleh pemerintah. Hal ini juga seolah memberi sinyal bahwa resesi di Negeri Paman Sam itu semakin mendalam sehingga mengikis permintaan minyak. Persediaan minyak mentah bertambah 1,9% menjadi 338,8 juta barel per minggu lalu. Level ini paling tinggi sejal Agustus 2007. Angka ini dibeberkan oleh Departemen Energi, kemarin. Sementara itu Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Perdagangan juga melaporkan data-data yang menyedihkan. Pesanan untuk barang-barang yang tahan lama juga merosot di bulan Desember, untuk bulan yang ke-lima secara berturut-turut. Selain itu, jumlah penerima unemployment benefits di AS semakin banyak. "Negatifnya angka-angka dalam laporan persediaan semakin menggiring harga minyak menjadi lebih rendah," tukas Tom Bentz, Senior Energy Analyst untuk BNP Paribas di New York. Ia menambahkan, "Kita punya angka pengangguran yang lebih buruk saat ini dan pesanan terhadap bawang-barang yang tidak habis pakai juga menyusut 2,6% dan ini semua akan membebani pasar minyak." Harga minyak untuk pengiriman Maret anjlok 21 sen menjadi US$ 41,65 per barel pada pukul 9.23 waktu Singapura di New York Mercantile Exchange. Kemarin, futures untuk pengiriman bulan Maret juga anjlok 72 sen menjadi US$ 41,44 per barel di New York. Harga minyak sudah terkikis 7,1% tahun ini, dan berkurang 55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sokongan harga minyak beberapa waktu lalu memberi sinyal pada serikat United Steelworkers untuk menolak kontrak ketiga yang ditawarkan oleh Royal Dutch Shell Plc yang meng-cover pekerja di kilang minyak AS dengan hampir dua per tiga dari kapasitas kilang minyak di AS. Kesepakatan mereka akan berakhir pada 1 Februari 2009. BP Plc, perusahaan minyak terbesar kedua di Eropa, mengatakan bahwa kemungkinan mereka akan menutup empat kilang minyak di AS dengan serikat pekerja yang bisa memproduksi 1,3 juta barel per hari jika serikat pekerja baja terus menyerang mereka. Exxon Mobil Corp. dan Shell sedang menyiapkan untuk tetap menjaga pabrik perusahaan mereka tetap beroperasi jika terjadi penghentian pekerjaan. Kemarin, gasoline futures untuk pengiriman Februari naik 4,74 sen atau 4% menjadi US% 1,2309 per galon di New York. pengiriman yang paling tinggi sejak 14 November 2008. Heating oil untuk Februari meningkat 0,68 sen atau 0,5% menjadi US$ 1,4283 per galon. Permintaan minyak di AS kemungkinan akan semakin berkurang beberapa tahun yang akan datang karena kebijakan efisiensi energi. Hal ini ditegaskan oleh Merrill Lynch melalui laporan yang dirilisnya. Harga minyak kemungkinan akan "menyentuh cekungan" alias anjlok dalam semester pertama tahun ini, sebelum akhirnya rebound seiring dengan penyusutan investasi yang akan menyebabkan suplai menipis. Analisa ini muncul dari Francisco Blanch dari Merril Lynch. Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Maret naik 39 sen atau 0.8 % menjadi US$ 44,53 per barel pada pukul 9.36 waktu Singapura di ICE Futures Europe exchange London.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News