KONTAN.CO.ID - Nusantara, Presiden Joko Widodo meresmikan Pusat Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi senang atas capaian pembangunan Persemaian Mentawir yang memakan waktu 1,5 tahun ini. Nantinya, persemaian dengan kapasitas hingga 15 juta bibit per tahun ini akan menopang upaya restorasi fungsi ekologis kawasan Nusantara serta mendukung rehabilitasi hutan maupun lahan pasca tambang di Kalimantan. Persemaian ini pun akan didominasi oleh bibit pohon endemik Kalimantan. ”Dan pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan semuanya ada di persemaian Mentawir ini baik meranti, kapur, tengkawang, ulin, dan bengkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan," ungkap Presiden Jokowi.
Persemaian Mentawir ini dibangun dengan skema
public private partnership, kolaborasi kerja sama antara pemerintah dengan private sektor swasta, yang melibatkan Kementerian LHK, Kementerian PUPR, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), dengan dukungan PLN dan PT Telkom. Tak hanya dihadiri oleh pejabat negara, peresmian Persemaian Mentawir juga dihadiri sejumlah tamu negara yang memberikan apresiasi terhadap hasil pembangunan persemaian serta agenda keberlanjutan Indonesia. Di antara tamu negara yang hadir adalah Kevin Tokar, Kepala Kerja Sama Pembangunan di Kedutaan Besar Kanada di Indonesia, Carolyn Turk, Direktur Regional Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, serta Shaima Alhebs, Wakil Kepala Misi Kedubes UAE.
Keterlibatan ITM di Persemaian Mentawir ITM tengah menjalankan transformasi menjadi perusahaan energi nasional yang lebih hijau dan lebih pintar,
greener and smarter. Salah satunya dibuktikan melalui kolaborasi dengan pemerintah membangun dan mengembangkan Persemaian Mentawir untuk mendukung konsep
smart forest city IKN Nusantara, “Tujuannya sangat jelas. Persemaian Mentawir dibangun untuk mendukung
smart forest city IKN. Untuk mewujudkan aspek
forest, sangat dibutuhkan bibit. Nah, Persemaian Mentawir menghasilkan 15 juta bibit per tahun. Semoga dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan bibit endemik yang diharapkan dan menghijaukan IKN. Semoga mentawir ini juga menjadi inspirasi bagi yang lain,” ungkap Presiden Direktur ITM, Mulianto, saat menghadiri peresmian Persemaian Mentawir. Lebih lanjut ungkap Mulianto yang didampingi Direktur Keberlanjutan ITM, Ignatius Wurwanto, Presiden Jokowi berencana untuk membangun 34 nursery di seluruh Indonesia. “Pertama ada di Bogor dan kedua di Mentawir IKN. Setelah itu, dibangun di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Semoga Persemaian Mentawir ini menjadi inspirasi dan parameter untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya. Menurut Mulianto, ITM memiliki target yang jelas tentang pengembangan Persemaian Mentawir. “Ketika kami mendengar konsep Pak Jokowi tentang
smart forest city di IKN, itu sangat menarik. Maka kami berpartisipasi karena kami punya kapabilitas, pengalaman, keahlian yang baik di aspek kehutanan ini. Ini saatnya kami mengambil bagian di pembangunan ibu kota negara yang baru,” tandas Mulianto. Sebagai salah satu perusahaan tambang batubara, kata Mulianto, ITM bertekad menjadi perusahaan yang punya rasa tanggung jawab tinggi. “Kami menambang sesuai kaidah-kaidah pertambangan. Juga kami kembangkan strategi
greener and smarter. Semakin pintar dalam artian kami memperkuat operasional kami dengan teknologi dan digitalisasi, serta semakin hijau yang menyiratkan keinginan kuat kami untuk menjalankan operasional dan menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan,” jelas Mulianto.
Lebih lanjut, Mulianto juga menjelaskan bahwa kontribusi ITM pada pembangunan fasilitas inti Persemaian Mentawir menunjukkan bahwa ITM bukan hanya menambang, namun juga bertanggung jawab penuh memulihkan kondisi hutan atau lahan pascatambang. ”Buktinya, dapat dilihat Arboretum yang dibangun di atas lahan pasca tambang oleh PT Indominco Mandiri (IMM), anak usaha ITM yang beroperasi di Kota Bontang,” tutup Mulianto. “Mudah-mudahan persemaian seperti ini dapat ditularkan kepada yang lain. Sekaligus mengubah stigma terhadap perusahaan energi. Kami mengeksploitasi tapi bertanggung jawab untuk mengembalikan fungsi hutan sesuai kaidah-kaidah Environmental, Social and Governance (ESG). Sekarang kami mengusung
good and responsible mining,” tegasnya. Menurutnya, kolaborasi ITM dalam pembangunan kota hutan pintar IKN menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap perbaikan lingkungan. Sebagai perusahaan tambang yang senantiasa menerapkan praktik penambangan yang baik dan bertanggung jawab, ITM memiliki rekam jejak yang panjang dalam membangun dan mengelola persemaian dan penanaman kembali atau revegetasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal