KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) telah menyuntikkan dana sebesar Rp 2,7 triliun untuk PT Bank BCA Digital. Ini membuat modal anak usaha BCA tersebut telah mencapai Rp 4 triliun. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, perusahaan akan gelontorkan dana bagi anak usaha yang membutuhkan. Mengingat, pendanaan di BCA juga masih likuid. "Kami siapa saja (memberikan dana). Asal, menguntungkan, menghasilkan dan bagus," jelas Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja BCA September 2021, Kamis (20/10).
Apalagi, Bank BCA Digital berhasil mencatatkan volume transaksi yang cukup menggiurkan yakni sebesar Rp 800 miliar dari Juli 2021 hingga saat ini. Bahkan, frekuensi transaksi nasabah BCA Digital sekitar 100.000 kali per hari. Hal ini juga semakin memantapkan langkah bank swasta terbesar di Indonesia ini untuk mengantarkan Bank BCA Digital melantai ke bursa efek melalui penawaran umum saham perdana atawa
initial public offering (IPO).
Baca Juga: Aset Bank BCA tembus Rp 1.169,3 triliun per September 2021 "Kami bahagia sekali dengan performanya dengan produk - produk yang milenial banget. Kami punya perkembangan, kalau mau IPO, kami akan mengumpulkan fakta - fakta yang sudah dicapai oleh bank digital kami," lanjut Jahja.
Melalui strategi tersebut, Bank BCA Digital terus berinovasi untuk memenuhi beragam kebutuhan nasabah serta memperluas ekosistem digital yang dimiliki. Terkait inovasi digital, setelah aplikasi myBCA dan bank digital “blu”, BCA kembali meluncurkan aplikasi haloBCA dan merchantBCA pada Juli 2021. Aplikasi haloBCA mengintegrasikan seluruh
channel contact center, memungkinkan nasabah untuk menghubungi Halo BCA tanpa menggunakan pulsa, e-mail, chat, dan media sosial. Aplikasi merchant BCA merupakan solusi digital bagi pelaku usaha untuk mengelola bisnis dan meningkatkan kelancaran usaha. Melalui aplikasi ini, nasabah merchant BCA dapat mengajukan permohonan EDC, penyediaan QRIS secara 24 jam, monitor transaksi EDC dan QRIS melalui
dashboard, dan mengunduh daftar transaksi historis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari