JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan anak usahanya PT Wika Realty bisa melakukan penawaranan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada September mendatang. Saat ini, Wika Realty sedang mempersiapkan diri untuk perhelatan tersebut.
Direktur Keungan Wika Realty, Sigit Budi Santoso mengatakan, salah satu yang paling diperkuat adalah penambahan landbank atau lahan cadangan. Pasalnya, kesiapan lahan merupakan salah satu yang diperlukan oleh perusahaan properti untuk bisa melakukan ekspansi. “Kami terus berusaha melakukan akuisisi lahan sebanyak-banyaknya,” kata Sigit pada KONTAN, Senin (2/3).
Sigit bilang, saat ini Wika Realty sudah memiliki lahan seluas 120 hektare (ha). Salah satunya berada di Yoyakarta seluas sekitar 6.800 meter persegi (m2). Nantinya, di lahan tersebut akan dikembangkan kondotel dan apartemen. “Saat ini pengembangnanya masih dalam proses perizinan,” ungkap Sigit.
Akhir tahun lalu, Wika Realty juga telah berhasil mengakuisisi lahan di Surabaya. Sayang, Sigit tak menyebut luas lahan tersebut. Dia menambahkan, masih ada beberapa lahan yang sedang dibidik tahun ini seperti Makassar, Balikpapan, dan Jambi.
Meski tak menyebut target lahan yang akan diakuisisi, Sigit mengaku tetap terbuka mengakuisisi lahan-lahan yang memiliki letak yang strategis dan diperkirakan bisa mendatangkan keuntungan untuk jangka panjang di tahun ini. Pasalnya, untuk merampungkan akuisisi lahan diperlukan proses yang panjang. “Makanya tahun ini kami maunya mengakuisisi sebanyak-banyaknya,” kata Sigit.
Selama ini, Sigit bilang, Wika Realty tidak mengembangkan lahan sendiri, tetapi mengerjakan proyek-pryek bagi hasil dengan menjalin kerjasama dengan mitra pemilik lahan. Nah, dengan fokus akuisisi lahan tahun ini maka saat sudah menjadi perusahaan terbuka, Wika Realty sudah bisa mengerjakan proyek di lahan milik sendiri dan bisa bersaing dengan emiten-emiten properti yang sudah besar.
Untuk akuisisi lahan, Wika menyiapkan dana sebanyak Rp 200 miliar di tahun ini. Rinciannya, Rp 150 miliar dari perusahaan induk yang merupakan suntikan dana tahap kedua. Suntiikan dana tersebut rencananya akan digelar akhir kuartal I. Akhir tahun lalu, WIKA telah menyuntikkan dana tahap pertama sebesar Rp 150 miliar untuk memperkuat permodalan Wika Realty.
Sigit mengatakan, saat ini Wika Realty masih dalam proses konsultasi dengan penasehat keuangan dalam rangka memuluskan rencana melantai di bursa saham sehingga belum bisa dipastikan kapan IPO bisa digelar. “Kami masih menunggu hasil kajian dari konsultan keuangan untuk melihata apa yang harus kita benahi dan kapan timing yang tepat,” ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini WIKA memiliki sekitar 85% saham Wika Realty dan sisanya milik karyawan. Saham Wika Realty ditargetkan digulir ke publik maksimum 40%. Target dana IPO masih dalam tahap evaluasi, namun setidaknya perseroan mengharapakan bisa menghasilkan dana minimal Rp 1 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News