KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Guna memangkas angka Berthing Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat pemakaian dermaga, PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai mengembangkan sistem baru melalui modifikasi jalur dari tangki timbun BBM di Kilang menuju kapal. Pengapalan perdana produk BBM solar menggunakan sistem loading baru ini dilaksanakan di dermaga (Jetty) 1 RU II Dumai, Minggu (10/2). General Manager Pertamina RU II Dumai Nandang Kurnaedi menyatakan upaya ini dilakukan guna mengoptimalkan upaya Pertamina dalam mewujudkan efisiensi dan efektifitas di berbagai lini usaha. Sebagai kilang yang memasok hingga 20 % kebutuhan energi nasional, menuruntnya inovasi se kecil apapun dapat berdampak besar bagi bisnis Pertamina. "Hari ini Alhamdulillah loading BBM jenis solar menuju kapal dengan sistem yang dikembangkan oleh RU II Dumai dapat berjalan lancar. Jika sebelumnya loading rate berada di angka 1200 KL/jam, kini dapat mencapai angka 2010 KL/jam. Penghematan waktu bisa kami genjot hingga 60 %," paparnya dalam siaran pers, Senin (11/2).
Persingkat Integrated Port Time, Pertamina Refinery Unit II pakai sistem loading baru
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Guna memangkas angka Berthing Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat pemakaian dermaga, PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai mengembangkan sistem baru melalui modifikasi jalur dari tangki timbun BBM di Kilang menuju kapal. Pengapalan perdana produk BBM solar menggunakan sistem loading baru ini dilaksanakan di dermaga (Jetty) 1 RU II Dumai, Minggu (10/2). General Manager Pertamina RU II Dumai Nandang Kurnaedi menyatakan upaya ini dilakukan guna mengoptimalkan upaya Pertamina dalam mewujudkan efisiensi dan efektifitas di berbagai lini usaha. Sebagai kilang yang memasok hingga 20 % kebutuhan energi nasional, menuruntnya inovasi se kecil apapun dapat berdampak besar bagi bisnis Pertamina. "Hari ini Alhamdulillah loading BBM jenis solar menuju kapal dengan sistem yang dikembangkan oleh RU II Dumai dapat berjalan lancar. Jika sebelumnya loading rate berada di angka 1200 KL/jam, kini dapat mencapai angka 2010 KL/jam. Penghematan waktu bisa kami genjot hingga 60 %," paparnya dalam siaran pers, Senin (11/2).