KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling masih sulit keluar dari tekanan di tengah belum rampungnya perundingan mengenai perjanjian Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Mengutip Bloomberg pukul 19.00 WIB, Selasa (9/10), pasangan GBP/USD melemah 0,41% ke level 1,3036. Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra menyampaikan, kesepakatan mengenai perjanjian Brexit masih sulit tercapai walau bulan November nanti menjadi tenggat waktu perundingan tersebut.
Sebab, masih ada sejumlah poin perjanjian yang menjadi perdebatan antara Inggris dan Uni Eropa, terutama soal perdagangan. “Belum ada kepastian apakah Inggris tetap mendapat privilege dalam perdagangan di kawasan Uni Eropa atau tidak,” ujar Putu. Karena urusan Brexit belum membuahkan hasil, Bank of England dinilai masih hati-hati dalam melaksanakan kebijakan moneter pasca menaikkan suku bunga acuan ke level 0,75% pada Agustus silam. Di sisi lain, dollar AS masih cukup perkasa dihadapan poundsterling walau data
non-farm payroll AS mengalami pelemahan saat dirilis akhir pekan lalu. Namun, kekurangan tersebut bisa dikompensasi oleh membaiknya data upah tenaga kerja dan tingkat pengangguran AS. “Perekonomian AS masih tumbuh sejalan dengan kebijakan The Federal Reserves,” kata Putu.
Peluang poundsterling untuk lepas dari bayang-bayang
The Greenback tetap terbuka. Sebab, besok akan dirilis data pertumbuhan ekonomi bulanan dan produksi manufaktur Inggris. Jika kedua data tersebut positif, sementara data indeks harga produsen AS yang dirilis di hari yang sama negatif, poundsterling berpeluang rebound. Secara teknikal, pasangan GBP/USD bergerak di atas MA50 namun di bawah MA100 dan MA200. Indikator MACD bergerak turun walau masih berada di area positif level 0,01. Stochastic bergerak naik ke level 80 sedangkan RSI turun ke level 49. Putu merekomendasikan
sell on rally untuk pasangan ini dengan
support 1,3000 – 1,2960 – 1,2920 dan
resistance 1,3135 – 1,3175 – 1,3200. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat