Persoalan global jadi penyebab menurunnya harga karet



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga karet dalam kurun waktu beberapa bulan kebelakang terus menunjukkan tren penurunan.  Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas, hal ini di picu oleh dinamika global yang terus memanas.“Itu sangat dipengaruhi dinamika ekonomi global,” kata Dwi.

Secara rinci Dwi menjelaskan bahwa penurunan harga ini akibat permintaan yang menurun terkait dengan pangsa otomotif yang juga menurun. “Karet kan sudah jelas penggunaannya di industri ban, jika pangsa pasar otomotif menurun, tentu permintaan menurun. Sedangkan produsen karet untuk total produksi terus mengalami peningkatan,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa dalam 10 tahun terakhir produksi karet di Thailand meningkat lebih dari 50%. Ini juga terjadi di Indonesia dengan peningkatan di tahun 2007 sebesar 2,7 juta ton dan sekarang sudah diatas 3 juta ton. “Peningkatan produksi karet tersebut dapat diartikan bahwa produksi karet dunia juga mengalami peningkatan,” tandasnya.


Disisi lain, Dwi menyebut ada hambatan karena petumbuhan ekonomi. Ia berharap masalah ini bisa terpecahkan sehingga terbuka peluang dan harapan yan positif kedepan terkait dengan melemahnya harga karet. “Tapi kalau melihat tren ini akan berimbas ke harga, sehingga harga mengalami penurunan,” ujarnya.

Adapun solusi yang perlu dilakukan adalah negara-negara pemasok terbesar berkoordinasi untuk membatasi pasokan karet dunia. “Ini harus kerja sama negara besar produksi karet terbesar, seperti Thailand, Indonesia dan Vietnam perlu duduk bersama, lalu membahas apakah upaya membatasi produksi untuk menjaga pasokan karet dunia bisa dilakukan. Karena perkembangan perumbuhannya produksi karetnya cukup pesat,” tegasnya.

Berdasarkan data pengiriman maret 2019, di bursa Tokyo Commodity Exchange harga karet turun 0,41% dari 169,40 yen pada Jumat 5 Oktober 2018 menjadi 168,70 yen pada 12 Oktober 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .