KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengamat menilai persoalan selisih data beras pemerintah dengan Badan Pusat Statistik (BPS) perlu diperhatikan oleh penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin dalam keterangan Kamis (25/10), menilai, perbedaan data ini merupakan persoalan yang berlarut-larut dan selalu muncul dari tahun ke tahun serta berujung pada tahun politik. Ujang Komarudin memandang, sangat sulit mengampanyekan keberhasilan dan kesuksesan pemerintah jika sumber datanya berbeda.
Persoalan selisih data beras jadi sorotan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengamat menilai persoalan selisih data beras pemerintah dengan Badan Pusat Statistik (BPS) perlu diperhatikan oleh penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin dalam keterangan Kamis (25/10), menilai, perbedaan data ini merupakan persoalan yang berlarut-larut dan selalu muncul dari tahun ke tahun serta berujung pada tahun politik. Ujang Komarudin memandang, sangat sulit mengampanyekan keberhasilan dan kesuksesan pemerintah jika sumber datanya berbeda.