JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) membutuhkan anggaran Rp 1,7 triliun untuk membangun infrastruktur jaringan gas bagi rumah tangga yang tersebar di beberrapa kota. Saat ini, Pertagas sudah mendapatkan penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pengadaan jaringan gas kota di 17 kota. Direktur Pertagas Niaga Juli Prajogio mengungkapkan, pengembangan jaringan gas rumah tangga di kota-kota merupakan program pemerintah dalam rangka program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas. "Investasi untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk satu kota bisa mencapai Rp 100 miliar, tergantung sambungannya," ungkap dia, akhir pekan lalu. Juli bilang, mengenai anggarannya, pemerintah akan melakukan penyertaan modal negara (PNM) ke Pertamina berdasar fatwa dari Kementerian Keuangan. Pertagas membangun infrastruktur, setelah itu baru pengelolaan jaringan gas rumah tangga di kota-kota tersebut akan dilakukan anak usaha Pertagas yakni PT Pertagas Niaga.
Pertagas Bangun Pipa Rp 1,7 Triliun
JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) membutuhkan anggaran Rp 1,7 triliun untuk membangun infrastruktur jaringan gas bagi rumah tangga yang tersebar di beberrapa kota. Saat ini, Pertagas sudah mendapatkan penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pengadaan jaringan gas kota di 17 kota. Direktur Pertagas Niaga Juli Prajogio mengungkapkan, pengembangan jaringan gas rumah tangga di kota-kota merupakan program pemerintah dalam rangka program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas. "Investasi untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk satu kota bisa mencapai Rp 100 miliar, tergantung sambungannya," ungkap dia, akhir pekan lalu. Juli bilang, mengenai anggarannya, pemerintah akan melakukan penyertaan modal negara (PNM) ke Pertamina berdasar fatwa dari Kementerian Keuangan. Pertagas membangun infrastruktur, setelah itu baru pengelolaan jaringan gas rumah tangga di kota-kota tersebut akan dilakukan anak usaha Pertagas yakni PT Pertagas Niaga.