JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) memastikan akan mendapatkan aliran gas ke pipa gas Arun–Belawan pada 2 November 2014 dari Blok B dan North Sumatera Offshore (NSO) milik ExxonMobil. Pada tanggal yang sama pipa gas Arun–Belawan bisa dioperasikan secara komersial. Menurut Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya, kedua blok migas itu akan menyalurkan gas 50 mmscfd. Adapun kebutuhan gas tersebut untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, milik PLN. "Saat ini yang tersedia baru dari gas ExxonMobil," ungkap dia, Selasa ke KONTAN, (21/10). Menurut Hendra, sebagai pengelola pipa gas alias transporter, nantinya PLN mesti membayar toll fee dan harga gas yang dibeli. Namun, sayang Pertagas enggan membocorkan total harganya sebab saat ini tengah dibahas di Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Selain menjual ke Pertamina yang kemudian disalurkan ke PLTGU Belawan, gas dari kedua blok migas itu juga dijual oleh Exxon ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT Kertas Kraft Aceh.
Pertagas dapat pasokan dari dua blok ExxonMobil
JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) memastikan akan mendapatkan aliran gas ke pipa gas Arun–Belawan pada 2 November 2014 dari Blok B dan North Sumatera Offshore (NSO) milik ExxonMobil. Pada tanggal yang sama pipa gas Arun–Belawan bisa dioperasikan secara komersial. Menurut Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya, kedua blok migas itu akan menyalurkan gas 50 mmscfd. Adapun kebutuhan gas tersebut untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, milik PLN. "Saat ini yang tersedia baru dari gas ExxonMobil," ungkap dia, Selasa ke KONTAN, (21/10). Menurut Hendra, sebagai pengelola pipa gas alias transporter, nantinya PLN mesti membayar toll fee dan harga gas yang dibeli. Namun, sayang Pertagas enggan membocorkan total harganya sebab saat ini tengah dibahas di Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Selain menjual ke Pertamina yang kemudian disalurkan ke PLTGU Belawan, gas dari kedua blok migas itu juga dijual oleh Exxon ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT Kertas Kraft Aceh.