Pertagas jual gas ke kawasan Jababeka



CIKARANG. PT Pertamina melalui cucu usahanya di bidang gas bumi, PT Pertagas Niaga menjalin kerjasama dengan anak usaha PT Jababeka Tbk, yakni PT Jababeka Infrastruktur untuk penyaluran gas. Kerjasama tersebut resmi diteken kedua belah pihak pada Senin (13/10) untuk penyaluran ke 12.000 unit rumah dan kawasan komersial. 

Jugi Prajugio, Direktur Utama Pertagas Niaga menyatakan, pihaknya akan menyuplai gas bumi untuk perumahan dan kawasan komersial seperti mal, apartemen, hotel restoran, rumah sakit, perkantoran dan lainnya di Jababeka dengan perkiraan kebutuhan pasokan sebesar 500.000 meter kubik per bulan.

Adapun sumber pasokan gas bumi akan diambil dari ladang gas yang berada di wilayah Jawa Barat. "Sumber gas berasal dari Pertamina EP, jaringan pipa transmisi milik PT Pertamina Gas (Pertagas)," jelas Jugi usai menandatangani kerjasama tersebut, Senin (13/10).


Adapun pembangunan jaringan gas ke Kawasan Mandiri Jababeka ini akan dilakukan secara bertahap dengan dana dari induk usaha, yakni Pertamina dan akan beres tahun depan. Sebagai gambaran, pembangunan jaringan pipa gas dari pipa utama hingga sambungan pipa rumah akan menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta per satu sambungan pipa ke tiap rumah.

Nah, berdasarkan investasi itu pula nantinya harga gas ke perumahan dan kawasan komersial itu akan ditentukan. Hal ini sesuai dengan peraturan  BPHMIGAS No 16/P/BPH Migas/VII/2008 tentang Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Dalam peraturan itu, semua investasi oleh pihak ketiga akan diperhitungkan demi mendapatkan imbal hasil yang memadai.

Meski harus menunggu soal perhitungan investasi pipa, harga gas pipa memang lebih murah dari harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) atawa elpiji. Seperti diketahui, saat ini harga elpiji untuk tabung ukuran 12 kilogram mencapai Rp 125.000 per tabung, sedangkan untuk gas pipa hanya sebesar Rp 36.000 per bulan.

Pertagas juga akan menjalin kerjasama lagi di kawasan industri milik Jababeka di Kendal, Jawa Tengah. Sumber gas akan didapat dari Cepu lalu disalurkan melalui jaringan pipa Gresik–Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto