JAKARTA. Kinerja PT Pertamina Gas (Pertagas) terbilang kinclong tahun lalu. Sepanjang 2012, perusahaan mampu mengantongi laba bersih alias keuntungan sebesar Rp 1,21 triliun. Angka tersebut melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun lalu, yaitu sejumlah Rp 1,01 triliun. Jika dihitung, pencapaian laba tahun lalu melompat Rp 405 miliar atau sekitar 49% dari laba tahun sebelumnya, Rp 808 miliar. Direktur Utama Pertagas, Gunung Sardjono Hadi bilang, keuntungan meningkat berkat optimalnya kinerja sejumlah lini bisnis Pertagas, seperti penjualan (niaga) dan pemrosesan gas. "Tapi, kami mengakui ada target yang belum tercapai, yaitu dari kegiatan transportasi gas," katanya, Rabu (13/2).Menurut Gunung, dalam RKAP 2012, perusahaan menargetkan kegiatan transportasi gas bisa mencapai 1.451 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Namun, karena terkendala pasokan, kegiatan transportasi gas hanya sejumlah 1.379 mmscfd. Alhasil, Pertagas berupaya mengantisipasi berkurangnya laba, dengan menggenjot kinerja bisnis transportasi minyak. "Walaupun transportasi gas tak capai target, transportasi minyak perusahaan melebihi target RKAP," ujar Gunung. Asal tahu saja, tahun ini, transportasi minyak mencapai 11,022 mmscfd, melebihi target, 10,274 mmscfd.Tak hanya itu, lini bisnis niaga gas juga menjadi penyumbang cukup besar. Tahun ini, kegiatan niaga gas anak usaha PT Pertamina ini menembus sekitar 23,07 mbbtu. Jumlah tersebut melejit 124% ketimbang pencapaian tahun lalu, 10,3 mbbtu. Gunung berharap, kinerja yang bagus tahun lalu bisa berlanjut di tahun ini. Berdasarkan RKAP 2013, Pertagas menargetkan laba bersih sebesar US$ 155,88 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. Demi mencapai target itu, Pertagas sedang berkonsentrasi merampungkan sejumlah proyek yang urung terealisasi pada tahun lalu. Proyek tersebut, yaitu penyelesaian pembangunan pipa minyak sepanjang 267 kilometer (km) dari Tempino ke Plaju. Lalu, pembuatan jalur pipa gas sepanjang 70 km dari Simenggaris ke Bunyu. Kemudian, pembangunan pipa gas dari terminal Arun ke terminal penampungan regasifikasi gas di Belawan, serta pipa gas Gresik-Semarang sepanjang 258 km. "Untuk sejumlah proyek itu, kami sudah menyiapkan investasi Rp 3,4 triliun," kata Gunung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertagas meraup untung Rp 1,2 triliun di 2012
JAKARTA. Kinerja PT Pertamina Gas (Pertagas) terbilang kinclong tahun lalu. Sepanjang 2012, perusahaan mampu mengantongi laba bersih alias keuntungan sebesar Rp 1,21 triliun. Angka tersebut melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun lalu, yaitu sejumlah Rp 1,01 triliun. Jika dihitung, pencapaian laba tahun lalu melompat Rp 405 miliar atau sekitar 49% dari laba tahun sebelumnya, Rp 808 miliar. Direktur Utama Pertagas, Gunung Sardjono Hadi bilang, keuntungan meningkat berkat optimalnya kinerja sejumlah lini bisnis Pertagas, seperti penjualan (niaga) dan pemrosesan gas. "Tapi, kami mengakui ada target yang belum tercapai, yaitu dari kegiatan transportasi gas," katanya, Rabu (13/2).Menurut Gunung, dalam RKAP 2012, perusahaan menargetkan kegiatan transportasi gas bisa mencapai 1.451 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Namun, karena terkendala pasokan, kegiatan transportasi gas hanya sejumlah 1.379 mmscfd. Alhasil, Pertagas berupaya mengantisipasi berkurangnya laba, dengan menggenjot kinerja bisnis transportasi minyak. "Walaupun transportasi gas tak capai target, transportasi minyak perusahaan melebihi target RKAP," ujar Gunung. Asal tahu saja, tahun ini, transportasi minyak mencapai 11,022 mmscfd, melebihi target, 10,274 mmscfd.Tak hanya itu, lini bisnis niaga gas juga menjadi penyumbang cukup besar. Tahun ini, kegiatan niaga gas anak usaha PT Pertamina ini menembus sekitar 23,07 mbbtu. Jumlah tersebut melejit 124% ketimbang pencapaian tahun lalu, 10,3 mbbtu. Gunung berharap, kinerja yang bagus tahun lalu bisa berlanjut di tahun ini. Berdasarkan RKAP 2013, Pertagas menargetkan laba bersih sebesar US$ 155,88 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. Demi mencapai target itu, Pertagas sedang berkonsentrasi merampungkan sejumlah proyek yang urung terealisasi pada tahun lalu. Proyek tersebut, yaitu penyelesaian pembangunan pipa minyak sepanjang 267 kilometer (km) dari Tempino ke Plaju. Lalu, pembuatan jalur pipa gas sepanjang 70 km dari Simenggaris ke Bunyu. Kemudian, pembangunan pipa gas dari terminal Arun ke terminal penampungan regasifikasi gas di Belawan, serta pipa gas Gresik-Semarang sepanjang 258 km. "Untuk sejumlah proyek itu, kami sudah menyiapkan investasi Rp 3,4 triliun," kata Gunung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News