Pertagas mulai bangun pipa gas Gresik-Semarang



JAKARTA. Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Gas  (Pertagas) mulai membangun jaringan pipa gas dari Gresik-Semarang sepanjang 271 kilometer (km). Proyek pipanisasi ini untuk menjamin pasokan gas di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.  

Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pembangunan pipa dengan konsep open access ini dimaksudkan untuk mewujudkan infrastruktur gas terintegrasi di Pulau Jawa. Proyek ini memiliki kapasitas 500 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan dikerjakan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya Tbk, PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor, dan PT Kelsri. 

Pamancangan tiang pertama dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dan akan memakan waktu 18 bulan. Pipa Gresik-Semarang ini dijadwalkan on stream pada kuartal pertama 2016.


Melewati empat kabupaten/kota di Jawa Tengah dan tiga kabupaten di Jawa Timur, pipa gas ini dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok. Hendra yakin proses pengerjaan ini bisa selesai sesuai waktu yang telah direncanakan, mengingat sosialisasi kepada pemerintah daerah yang dilewati jalur pipa telah selesai dilaksanakan. Investasi pembangunan ruas pipa baru ini menelan biaya US$ 515,7 juta.

Pertagas sendiri telah mendapat alokasi gas excess dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean sebesar 30 MMSCFD di tahun 2016 dan pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD. Juga ada potensi gas Cepu lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai tahun 2022. 

“Pembangunan proyek ini memiliki arti strategis, tidak saja dalam mendukung program pemerintah dalam konversi BBM ke gas untuk bahan bakar industri, juga mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi di Pulau Jawa sebagai penopang  perekonomian nasional,” jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku  membuka pintu seluas-luasnya bagi Pertagas untuk mempercepat proses pembangunan proyek pipa gas Gresem ini. “Agar dapat memberikan dampak positif bagi industri, multiplier effect masyarakat hingga meningkatkan pendapatan daerah untuk pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan Jateng,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga menilai surplus gas di Jawa Timur belum sepenuhnya dinikmati masyarakat. Kelak setelah pipa gas Gresem ini terbangun, maka setiap ruas yang dilewati pipa, masyarakat akan dapat memanfaatkan gas termasuk untuk rumah tangga dan transportasi. “Semakin cepat pipa selesai terbangun akan lebih baik bagi pemanfaatan gas di berbagai sektor di Jawa Timur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa