JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero), mulai menggarap konstruksi proyek pembangunan kilang pengolahan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Sumatera Selatan sejak Senin (7/6).Direktur Utama Pertagas, Suharyanto mengatakan, pengerjaan konstruksi kilang ini dilakukan PT Tripatra Engineers & Construction, perusahaan konstruksi dalam negeri. Rencana semula, proyek ini digarap mulai Maret 2010.Kilang tersebut berkapasitas 250 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Suharyanto menargetkan kilang beroperasi 2012. "Total investasinya US$ 190 juta," kata Suharyanto, Kamis (10/6).Di kilang tersebut Pertagas awalnya menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, El Corp. Keduanya meneken perjanjian di Seoul pada 2007 dan membentuk perusahaan patungan bernama Pertagas E1. Porsi sahamnya, Pertamina 56% dan El 34%. Sisa 10% dimiliki perusahaan daerah Pemprov Sumatra Selatan. Namun, beberapa waktu lalu El mundur. Karenanya, Pertagas kini tengah mencari mitra baru di proyek ini.Suharyanto menyatakan, hasil produksi dari kilang LNG Sumatera Selatan tersebut akan dijual ke Pertamina. Produksi yang lain adalah mix Elpiji (campuran gas C3 dan C4) 540 ton per hari, propane 150 ton per hari, dan kondensat 2.150 barel per hari. "Untuk propane dan mix Elpiji dijual ke gas domestik melalui Pertamina. Kondensatnya dibawa ke kilang Plaju," kata Suharyanto.Untuk membiayai proyek tersebut, Suharyanto mengaku mendapatkan pinjaman dari induknya. Tahun ini, Pertagas menganggarkan alokasi dana sebesar RP 500 miliar. Dana itu untuk belanja proyek 2010. Selain proyek LNG di Sumatera Selatan, Pertamina juga menganggarkan dana itu untuk proyek pembangunan floating storage and regasification Jawa Timur, pipa transmisi Semarang-Gresik, dan produksi gas blok Cepu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertagas Mulai Garap Kilang LNG
JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero), mulai menggarap konstruksi proyek pembangunan kilang pengolahan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Sumatera Selatan sejak Senin (7/6).Direktur Utama Pertagas, Suharyanto mengatakan, pengerjaan konstruksi kilang ini dilakukan PT Tripatra Engineers & Construction, perusahaan konstruksi dalam negeri. Rencana semula, proyek ini digarap mulai Maret 2010.Kilang tersebut berkapasitas 250 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Suharyanto menargetkan kilang beroperasi 2012. "Total investasinya US$ 190 juta," kata Suharyanto, Kamis (10/6).Di kilang tersebut Pertagas awalnya menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, El Corp. Keduanya meneken perjanjian di Seoul pada 2007 dan membentuk perusahaan patungan bernama Pertagas E1. Porsi sahamnya, Pertamina 56% dan El 34%. Sisa 10% dimiliki perusahaan daerah Pemprov Sumatra Selatan. Namun, beberapa waktu lalu El mundur. Karenanya, Pertagas kini tengah mencari mitra baru di proyek ini.Suharyanto menyatakan, hasil produksi dari kilang LNG Sumatera Selatan tersebut akan dijual ke Pertamina. Produksi yang lain adalah mix Elpiji (campuran gas C3 dan C4) 540 ton per hari, propane 150 ton per hari, dan kondensat 2.150 barel per hari. "Untuk propane dan mix Elpiji dijual ke gas domestik melalui Pertamina. Kondensatnya dibawa ke kilang Plaju," kata Suharyanto.Untuk membiayai proyek tersebut, Suharyanto mengaku mendapatkan pinjaman dari induknya. Tahun ini, Pertagas menganggarkan alokasi dana sebesar RP 500 miliar. Dana itu untuk belanja proyek 2010. Selain proyek LNG di Sumatera Selatan, Pertamina juga menganggarkan dana itu untuk proyek pembangunan floating storage and regasification Jawa Timur, pipa transmisi Semarang-Gresik, dan produksi gas blok Cepu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News