KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertagas Niaga (PTGN) sebagai bagian dari Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen memenuhi kebutuhan gas alam untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang menjadi prioritas utama. Apalagi kini, pasokan dari KKKS Wilayah Kerja Blok A berangsur normal, sehingga menjadi kabar baik bagi pemenuhan kebutuhan gas di wilayah Sumbagut khususnya untuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Pupuk Iskandar Muda saat ini dapat kembali memproduksi pupuk setelah pasokan gas dari Medco yang disalurkan oleh Pertagas Niaga naik kembali di kisaran 48-54 BBTUD pada Jumat (09/07).

Sebelumnya sejak Maret 2021, pasokan gas untuk Pupuk Iskandar Muda sempat mengalami penurunan dikarenakan ada program pemeliharaan terhadap sumur gas beserta seluruh fasilitasnya. Hal ini mengakibatkan PIM untuk sementara waktu tidak dapat berproduksi dikarenakan keterbatasan gas sebagai salah satu bahan baku pupuk.

“Dengan suplai gas yang terjamin, diharapkan dapat mendukung komitmen Pupuk Iskandar Muda untuk menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif dan menghidupkan kembali geliat industri di Aceh. Khususnya industri pupuk, serta mendorong penurunan harga produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan daya siang industri pupuk domestik,” jelas President Director Pertagas Niaga Linda Sunarti dalam keterangan pers tertulisanya, Kamis (15/7).

Baca Juga: Per April 2021, PGN (PGAS) laporkan realisasi kinerja operasional yang beragam

Linda mengatakan, Pertagas Niaga berupaya maksimal guna mencukupi kebutuhan gas baik bagi sektor industri, kelistrikkan dan pupuk. Pertagas Niaga yang ditunjuk dan ditugaskan untuk melakukan pengelolaan dan pengaturan operasi penyaluran gas di Wilayah Sumatera Bagian Utara sejak 1 Juni 2020.

Pertagas Niaga memiliki pasokan sekitar 70 BBTUD untuk wilayah Aceh dan Sumbagut, sedangkan untuk demand sekitar 60 BBTUD. Selain untuk Pupuk Iskandar Muda, Pertagas Niaga juga menyuplai konsumen industri di KEK Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung, Kab. Batubara, Sumatera Utara.

“Salah satu upaya yang dilakukan Pertagas Niaga menjaga stabilisasi penyaluran gas adalah berkoordinasi dengan PT Pertamina Gas melakukan pengaturan operasi penyaluran gas,” kata Linda.

Upaya komunikasi secara aktif juga terus dilakukan Pertagas Niaga  dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk dengan Kementerian ESDM, Ditjen Migas, BPMA, dan SKK Migas. Pertagas Niaga senantiasa melakukan monitoring harian terhadap progress penyaluran gas dan optimalisasi seluruh pasokan guna pemenuhan kebutuhan gas.

“Kami terus berupaya memberikan layanan yang terbaik untuk menjaga kehandalan pasokan gas secara berkelanjutan. Dengan begitu, utilisasi gas bumi untuk kegiatan operasi Pupuk Iskandar Muda maupun industri lainnya dapat sustain, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Aceh dan Sumbagut pada umumnya,” imbuh Linda.

Selanjutnya: Melebih target, Pertagas catat laba bersih US$ 106,6 juta di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat