Pertagas Niaga larang PEP Cepu berikan gas ke PLN



JAKARTA. PT Pertamina Gas Niaga (Pertagas Niaga) ngebet untuk mendapatkan pasokan gas dari proyek penggabungan Lapangan Jambaran dan Tiung Biru di Blok Cepu. Nantinya pasokan gas tersebut akan dijual ke pelanggan Pertagas Niaga. Bahkan, Pertagas Niaga melarang Pertamina EP Cepu menjualnya ke PLN karena akan memboroskan gas.Seperti diketahui, proyek penggabungan alias unitisasi Lapangan Jambaran-Tiung Biru ini berlokasi di Blok Cepu yang meliputi wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proyek tersebut dikelola Pertamina EP Cepu dengan target berproduksi tahun 2015-2016 mendatang. Gas dari proyek itu diperkirakan mencapai 250 mmscfd dan alokasinya sampai saat ini belum ditentukan oleh SKK Migas.Jugi Prajugio, Direktur Utama PT Pertagas Niaga menyampaikan, jika seluruh pasokan gas diserahkan ke Pertagas Niaga hal itu akan menjadikan fungsi gas menjadi tepat guna. Sebab, selama ini PLN menggunakan gas secara boros dan belum efisien. "Kalau Pertamina EP Cepu kasih gas ke PLN sebesar 85 mmscfd, maka PLN akan menghabiskan semua dan itu untuk satu industri saja. Kalau dikasih ke kami tentu bisa melayani banyak industri di Jateng dan Jatim," imbuhnya akhir pekan lalu.Ia mengungkapkan, saat ini Jawa Tengah membutuhkan gas rata-rata 100 mmsfcd, sementara Jawa Timur membutuhkan lebih banyak lagi sekitar 115 mmsfcd. Saat ini, pihaknya sudah ditandatangani perjanjian (Head of Agreement) untuk kepastian pasokan gas dengan Pertamina EP Cepu. Namun, dia mengakui, penentuan alokasi gas akan diatur oleh SKK Migas dan Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) baru akan berjalan setelah ada kepastian pasokan gas.Saat ini, menurutnya, Pertagas Niaga mengklaim sudah memiliki pembeli gas (off-taker) yang mempunyai pelanggan sendiri. "Yang minat untuk Jateng sudah ada empat offtaker, semua offtaker itu punya customer-nya sendiri. Meski pakai offtaker, kami juga bantu penetrasi ke customer. Offtaker ini punya pipa dan kami juga bantu mereka bagaimana mereka melayani customer, agar gas cepat terpakai, " kata dia.Untuk urusan pembelian gas, kata dia, Pertagas Niaga masih menunggu alokasi dari pemerintah dan menunggu pembaruan utang (Novasi) atau pengalihan kontrak PJBG antara Pertamina EP Cepu dan pelanggan. Sebelumnya, Pertamina EP Cepu selaku operator langsung melakukan kontrak dengan pelanggan atau end user, namun saat ini SKK Migas menerapkan perjanjian hulu harus dipisah dengan hilir. Seperti diketahui, Proyek EP Cepu ini untuk memehui pasokan Petrokimia Gresik, namun belakangan pasokan gas Husky yang akan memenuhi Petrokimia Gresik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Azis Husaini